Google tengah fokus membidik pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui program bantuan pinjamam senilai 2 juta dolar AS.
Melalui Dana Ketahanan Usaha Kecil yang diluncurkan pada 2020 dengan bermitra bersama organisasi nirlaba Kiva itu, Google mengucurkan total 10 juta dolar AS modal pinjaman yang dialokasikan untuk memberikan pinjaman bagi usaha kecil di seluruh Indonesia.
Tahap kedua bantuan modal sebesar 2 juta dolar AS disalurkan melalui mitra keuangan mikro Nusa Ummat Sejahtera (NUS).
"Kita tahu UMKM adalah tulang punggung ekonomi negara. Dan kita tahu Indonesia tidak bisa pulih secara ekonomi, terutama sejak pandemi, kalau UMKM tidak ikut pulih dan tumbuh," kata Head of Brand and Reputation Marketing Google Indonesia Muriel Makarim dalam acara ANTARA Ngobrol Bareng secara daring di Jakarta, Senin.
Berdasarkan survei Bank Indonesia, Muriel menyebut sekitar 78 persen UMKM terkena dampak pandemi COVID-19, bahkan beberapa di antaranya terpaksa gulung tikar.
Oleh karena itu, sebagai perusahaan teknologi, Google ingin berbagi pengalaman dan pemahaman soal internet dan digitalisasi kepada para pelaku UMKM menyusul perubahan perilaku konsumen pascapandemi.
"Maka kami fokus bantu mereka bisa growing (tumbuh). Kalau dilihat dari misi Google, kelebihan kita adalah understanding terhadap teknologi. Bagaimana kita bisa share experience ini ke UMKM Indonesia yang tadinya sebelum pandemi belanja offline. Begitu pandemi, sekarang semua online. Beberapa habit (kebiasaan) tersebut berlanjut. Mau tidak mau untuk mengikuti habit yang berubah, UMKM juga harus beradaptasi," katanya.
Muriel menjelaskan, bantuan pinjaman sebesar 2 juta dolar AS akan disalurkan melalui NUS, koperasi pembiayaan syariah yang melayani lebih dari 70.000 usaha mikro dan kecil di pulau Jawa, dengan nilai pinjaman rata-rata sekitar 1.000 dolar AS.
Saat ini NUS telah melayani lebih dari 205.000 anggota melalui 102 kantor cabang yang tersebar di empat provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami berharap dengan dana pinjaman 2 juta dolar AS ini, dengan mitra yang baru (NUS), akan lebih banyak lagi UMKM yang bisa dicapai (digaet)," katanya.
Muriel menuturkan sebelumnya, pada 2021, Google juga menggandeng Kiva untuk menyalurkan dana bantuan sebesar 3,5 juta dolar AS lewat Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Bantuan utamanya disasar untuk perempuan pemilik UMKM dengan pendapatan rendah.
"Sejauh ini sudah ada 10 ribu perempuan pemilik UMKM yang mendapatkan dana pinjaman yang didistribusikan Komida," pungkas Muriel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Melalui Dana Ketahanan Usaha Kecil yang diluncurkan pada 2020 dengan bermitra bersama organisasi nirlaba Kiva itu, Google mengucurkan total 10 juta dolar AS modal pinjaman yang dialokasikan untuk memberikan pinjaman bagi usaha kecil di seluruh Indonesia.
Tahap kedua bantuan modal sebesar 2 juta dolar AS disalurkan melalui mitra keuangan mikro Nusa Ummat Sejahtera (NUS).
"Kita tahu UMKM adalah tulang punggung ekonomi negara. Dan kita tahu Indonesia tidak bisa pulih secara ekonomi, terutama sejak pandemi, kalau UMKM tidak ikut pulih dan tumbuh," kata Head of Brand and Reputation Marketing Google Indonesia Muriel Makarim dalam acara ANTARA Ngobrol Bareng secara daring di Jakarta, Senin.
Berdasarkan survei Bank Indonesia, Muriel menyebut sekitar 78 persen UMKM terkena dampak pandemi COVID-19, bahkan beberapa di antaranya terpaksa gulung tikar.
Oleh karena itu, sebagai perusahaan teknologi, Google ingin berbagi pengalaman dan pemahaman soal internet dan digitalisasi kepada para pelaku UMKM menyusul perubahan perilaku konsumen pascapandemi.
"Maka kami fokus bantu mereka bisa growing (tumbuh). Kalau dilihat dari misi Google, kelebihan kita adalah understanding terhadap teknologi. Bagaimana kita bisa share experience ini ke UMKM Indonesia yang tadinya sebelum pandemi belanja offline. Begitu pandemi, sekarang semua online. Beberapa habit (kebiasaan) tersebut berlanjut. Mau tidak mau untuk mengikuti habit yang berubah, UMKM juga harus beradaptasi," katanya.
Muriel menjelaskan, bantuan pinjaman sebesar 2 juta dolar AS akan disalurkan melalui NUS, koperasi pembiayaan syariah yang melayani lebih dari 70.000 usaha mikro dan kecil di pulau Jawa, dengan nilai pinjaman rata-rata sekitar 1.000 dolar AS.
Saat ini NUS telah melayani lebih dari 205.000 anggota melalui 102 kantor cabang yang tersebar di empat provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami berharap dengan dana pinjaman 2 juta dolar AS ini, dengan mitra yang baru (NUS), akan lebih banyak lagi UMKM yang bisa dicapai (digaet)," katanya.
Muriel menuturkan sebelumnya, pada 2021, Google juga menggandeng Kiva untuk menyalurkan dana bantuan sebesar 3,5 juta dolar AS lewat Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Bantuan utamanya disasar untuk perempuan pemilik UMKM dengan pendapatan rendah.
"Sejauh ini sudah ada 10 ribu perempuan pemilik UMKM yang mendapatkan dana pinjaman yang didistribusikan Komida," pungkas Muriel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022