Kapten tim nasional Wales Gareth Bale mengatakan ia dan rekan-rekannya harus mempelajari "ilmu hitam" untuk mempersiapkan diri tampil di Piala Dunia 2022 Qatar pada akhir tahun nanti.
"Ilmu hitam" yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencegah pemain lawan memiliki kesempatan mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan, setelah Wales menderita kekalahan tragis 1-2 melawan Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League Divisi A Grup 4 di Cardiff, Rabu (8/6) waktu setempat.
Wales yang tertinggal lebih dulu sejak awal babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit kedua waktu tambahan, tetapi dua menit berselang harus rela menutup laga dengan tangan hampa karena gol dramatis Wout Weghorst untuk Belanda.
Gol itu lahir dari kreasi serangan Frenkier de Jong yang melenggang melewati hadangan beberapa pemain Wales di lini tengah sebelum mengirimkan umpan yang dikonversi lewat sundulan meluncur Weghorst.
Bale merasa seharusnya salah satu rekannya bisa mencegah peluang Belanda tersebut dengan secara sengaja melanggar jatuh De Jong demi menghentikan situasi serangan lawan.
"Setelah susah payah menyamakan kedudukan hanya untuk kebobolan lagi jelas menyesakkan, tapi kami harus belajar ilmu hitam untuk menjatuhkan lawan," kata Bale, yang ditarik keluar pada menit ke-77, dalam wawancara purnalaga dengan S4C sebagaimana dilansir Reuters, Kamis.
"Kami harus menjadikan ini pelajaran. Jika itu terjadi lagi di Piala Dunia, kami harus melakukan yang dibutuhkan ... ketika menghadapi tim-tim elevel atas, jangan sampai membiarkan lawan menghukum kami," ujarnya menambahkan.
Pelatih interim Wales Rob Page mengaku anak-anak asuhnya memang memiliki kekurangan dalam aspek "mentalitas jalanan" sehingga terjebak perilaku naif yang berujung kekalahan.
"Sebetulnya ada kesempatan besar tetapi kami memperlihatkan kenaifan dalam upaya mengamankan hasil. Ini jelas pelajaran berharga bagi tim," katanya.
Penantian puluhan tahun
Wales yang mengakhiri 64 tahun penantian masuk putaran final Piala Dunia setelah mengalahkan Ukraina 1-0 pada Minggu waktu setempat untuk mengakhiri asa negara yang tengah diamuk perang itu untuk bisa mencapai Qatar 2022.
Gol bunuh diri pemain sayap Ukraina Andriy Yarmolenko yang menanduk bola dari tendangan bebas Gareth Bale untuk masuk gawang sendiri, menjadi penentu akhir pertandingan ini.
Penjaga gawang Wales Wayne Hennessey sempat dibuat sibuk sepanjang periode awal babak pertama sampai harus membuat tiga penyelamatan vital agar tidak kebobolan.
Oleksandr Zinchenko sempat memasukkan bola ke gawang dari tendangan bebas yang dieksekusi cepat, tetapi wasit asal Spanyol Antonio Mateu Lahoz belum meniupkan peluitnya sehingga gol itu tak bisa disahkan.
Hennessey lalu menepis dengan baik upaya Roman Yaremchuk setelah berhadapan satu lawan satu di depan gawang Wales, dan kemudian penjaga gawang Wales itu dengan cermat mementahkan peluang berbahaya dari Zinchenko, sebelum menghalau peluang gol yang dibuat Viktor Tsygankov.
Wales unggul pada menit ke-34 ketika tendangan bebas Bale yang menyusur dari jarak 25 meter. Yarmolenko berusaha menghalaunya dengan menyundul bola ke luar lapangan, tetapi yang terjadi bola malah masuk gawang melewati kiper Bushchan Georgiy yang sudah terperdaya.
Aaron Ramsey melewatkan peluang emas menggandakan keunggulan untuk Wales setelah jeda dengan melepaskan tendangan yang melebar dari gawang, sementara upaya Neco Williams malah membentur tiang gawang.
Wales, yang terakhir kali tampil dalam putaran final Piala Dunia 1958, harus kembali berterima kasih kepada Hennessey ketika sang kiper melakukan penyelamatan satu tangan yang mementahkan sundulan kencang Artem Dovbyk enam menit menjelang laga usai.
Penonton serempak meneriakkan nama Hennessey pada menit -menit terakhir.
"Ini hasil terbesar dalam sejarah sepak bola Wales. Kami semua sangat bergembira," kata kapten Wales Gareth Bale.
Di Qatar nanti, Wales tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Iran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gareth Bale bilang Wales harus belajar "ilmu hitam" untuk Piala Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Ilmu hitam" yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencegah pemain lawan memiliki kesempatan mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan, setelah Wales menderita kekalahan tragis 1-2 melawan Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League Divisi A Grup 4 di Cardiff, Rabu (8/6) waktu setempat.
Wales yang tertinggal lebih dulu sejak awal babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit kedua waktu tambahan, tetapi dua menit berselang harus rela menutup laga dengan tangan hampa karena gol dramatis Wout Weghorst untuk Belanda.
Gol itu lahir dari kreasi serangan Frenkier de Jong yang melenggang melewati hadangan beberapa pemain Wales di lini tengah sebelum mengirimkan umpan yang dikonversi lewat sundulan meluncur Weghorst.
Bale merasa seharusnya salah satu rekannya bisa mencegah peluang Belanda tersebut dengan secara sengaja melanggar jatuh De Jong demi menghentikan situasi serangan lawan.
"Setelah susah payah menyamakan kedudukan hanya untuk kebobolan lagi jelas menyesakkan, tapi kami harus belajar ilmu hitam untuk menjatuhkan lawan," kata Bale, yang ditarik keluar pada menit ke-77, dalam wawancara purnalaga dengan S4C sebagaimana dilansir Reuters, Kamis.
"Kami harus menjadikan ini pelajaran. Jika itu terjadi lagi di Piala Dunia, kami harus melakukan yang dibutuhkan ... ketika menghadapi tim-tim elevel atas, jangan sampai membiarkan lawan menghukum kami," ujarnya menambahkan.
Pelatih interim Wales Rob Page mengaku anak-anak asuhnya memang memiliki kekurangan dalam aspek "mentalitas jalanan" sehingga terjebak perilaku naif yang berujung kekalahan.
"Sebetulnya ada kesempatan besar tetapi kami memperlihatkan kenaifan dalam upaya mengamankan hasil. Ini jelas pelajaran berharga bagi tim," katanya.
Penantian puluhan tahun
Wales yang mengakhiri 64 tahun penantian masuk putaran final Piala Dunia setelah mengalahkan Ukraina 1-0 pada Minggu waktu setempat untuk mengakhiri asa negara yang tengah diamuk perang itu untuk bisa mencapai Qatar 2022.
Gol bunuh diri pemain sayap Ukraina Andriy Yarmolenko yang menanduk bola dari tendangan bebas Gareth Bale untuk masuk gawang sendiri, menjadi penentu akhir pertandingan ini.
Penjaga gawang Wales Wayne Hennessey sempat dibuat sibuk sepanjang periode awal babak pertama sampai harus membuat tiga penyelamatan vital agar tidak kebobolan.
Oleksandr Zinchenko sempat memasukkan bola ke gawang dari tendangan bebas yang dieksekusi cepat, tetapi wasit asal Spanyol Antonio Mateu Lahoz belum meniupkan peluitnya sehingga gol itu tak bisa disahkan.
Hennessey lalu menepis dengan baik upaya Roman Yaremchuk setelah berhadapan satu lawan satu di depan gawang Wales, dan kemudian penjaga gawang Wales itu dengan cermat mementahkan peluang berbahaya dari Zinchenko, sebelum menghalau peluang gol yang dibuat Viktor Tsygankov.
Wales unggul pada menit ke-34 ketika tendangan bebas Bale yang menyusur dari jarak 25 meter. Yarmolenko berusaha menghalaunya dengan menyundul bola ke luar lapangan, tetapi yang terjadi bola malah masuk gawang melewati kiper Bushchan Georgiy yang sudah terperdaya.
Aaron Ramsey melewatkan peluang emas menggandakan keunggulan untuk Wales setelah jeda dengan melepaskan tendangan yang melebar dari gawang, sementara upaya Neco Williams malah membentur tiang gawang.
Wales, yang terakhir kali tampil dalam putaran final Piala Dunia 1958, harus kembali berterima kasih kepada Hennessey ketika sang kiper melakukan penyelamatan satu tangan yang mementahkan sundulan kencang Artem Dovbyk enam menit menjelang laga usai.
Penonton serempak meneriakkan nama Hennessey pada menit -menit terakhir.
"Ini hasil terbesar dalam sejarah sepak bola Wales. Kami semua sangat bergembira," kata kapten Wales Gareth Bale.
Di Qatar nanti, Wales tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Iran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gareth Bale bilang Wales harus belajar "ilmu hitam" untuk Piala Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022