Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Isran Noor menegaskan Ibu Kota Nusantara ( IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim akan menjadi sebuah kota terbaik di dunia.

Menurut Isran, proyek pembangunan IKN telah dirancang untuk tujuan pengembangan sebuah pusat pemerintahan dan lengkap dengan pengelolaan lingkungan hidupnya.

“Desain IKN ini diakui oleh Arsitektur Kota Kazakhstan ternama asal Jepang Kisho Kurokawa, yang merupakan arsitek kota di Kazakhstan," sebut Isran Noor pada acara talkshow Ekspose Pembangunan Hijau Kaltim yang digagas oleh Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim, di Hotel Mercure Samarinda, Rabu

Kisho Kurokawa menilai arsitektur IKN yang didesain saat ini jika betul-betul terwujud, maka itu akan menjadi desain arsitektur terbaik seluruh dunia.

Menurut Isran, pernyataan itu disampaikan Kisho Kurokawa ketika seminar secara daring diikuti seluruh arsitektur di dunia dan Indonesia baru-baru ini.

Saat itu, lanjut Isran, Kisho Kurokawa berpendapat jika desain arsitektur IKN itu selesai, maka akan menjadi kota yang sangat indah dan terbaik di dunia.

Bahkan, IKN akan menjadi contoh pembangunan terbaik di seluruh dunia, apabila, desain awal pembangunan betul-betul diwujudkan. Saat ini Kota Astana di Kazakhstan masih yang terbaik di dunia.

“Itu bukan saya yang ngomong. Saya juga membayangkan, juga begitu. Ini benar. Kotanya dalam hutan. Memiliki keanekaragaman hewan dan hayati yang sangat beragam jenisnya. Kalau cuma burung-burung saja, pasti berdatangan asal ada pepohonan,” sebut Isran.

Talkshow menghadirkan Gubernur Jambi, Al Haris, Ketua Bidang Pelaksanaan Penataan Kawasan Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Didiet Arief Akhdiat, Sekretaris Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Agus Rusly dan Gubernur Isran Noor.
 
Arsip foto - Gagasan desain Nagara Rimba Nusa ditetapkan sebagai pemenang terbaik pertama Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibukota baru Negara atau IKN oleh Kementerian PUPR di Jakarta, Senin (23/12/2019). ANTARA/Aji Cakti/pri.



Listrik berbasis energi baru terbarukan

Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero) Adi Lumakso mengatakan listrik di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur diwujudkan melalui sumber pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) tanpa emisi dan dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sehingga menciptakan ekosistem perkotaan baru ramah lingkungan.

"Skenario PLN dalam melistriki IKN mengusung konsep green, smart and beautiful meliputi distribusi dengan kabel bawah tanah dan desain yang futuristik," kata dia di Banjarmasin, Kamis.

Untuk pasokan listrik EBT, PLN menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar sebesar 50 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.

Selain itu, dalam jangka panjang, ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekitar 1.000 MW yang nantinya siap mendukung kawasan IKN.

Ke depannya, ungkap Adi, kebutuhan listrik IKN dipasok dari sistem interkoneksi Kalimantan yang saat ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Adi menyebut saat ini kebutuhan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan mencapai 1.305 megawatt (MW) dengan daya mampu mesin pembangkit sebesar 1.729 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 424 MW.

Pencanangan pembangunan infrastruktur kelistrikan di titik nol IKN juga ditandai dengan beroperasinya Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) perdana di kawasan IKN.

Adi mengatakan keberadaan SPLU diharapkan dapat membantu aparat pemerintah hingga masyarakat untuk mendapatkan listrik PLN yang berkualitas saat berkunjung atau membuat acara di titik nol IKN.

Pewarta: Arumanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022