Yogyakarta (Antara) - Mahasiswa pecinta alam "Hancala" Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta menanam 150 bibit tanaman bakau atau mangrove di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Selain menanam mangrove, kami juga membersihkan sampah di Pantai Samas. Aksi yang diikuti lebih dari 50 mahasiswa itu dalam rangka memperingati Hari Bumi," kata ketua panitia Zanuar Ari di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, kegiatan itu bekerja sama dengan Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B) dan mahasiswa dari perguruan tinggi lain seperti Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) dan STMIK Akakom Yogyakarta.
"Sebelum aksi penanaman mangrove, peserta dibekali materi seputar mangrove, seperti apa itu mangrove, bagaimana cara menanam, merawat, dan fungsi dari mangrove. Mangrove sangat bermanfaat untuk mencegah abrasi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, sangat dibutuhkan kepedulian generasi muda untuk menjaga dan melestarikan bumi dimulai dari lingkungan terdekat.
Ia mengatakan antusias dan semangat peserta terlihat saat membersihkan sampah yang menumpuk di kawasan pantai dan menanam bibit tanaman mangrove. Selain untuk mengembalikan keindahan pantai, pembersihan sampah juga sangat bermanfaat bagi tanaman mangrove.
Penyebab tidak tumbuhnya mangrove karena banyaknya sampah anorganik yang terdapat di kawasan sekitar pantai atau tepi Sungai Opak.
"Kegiatan itu diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi keseimbangan ekosistem di sekitar Pantai Samas. Aksi itu diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun untuk menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap kelestarian bumi," katanya.
Ketua KP2B Wawan mengatakan KP2B sangat mendukung pembersihan sampah dan penanaman mangrove di sekitar Desa Baros di kawasan Pantai Samas.
"Aksi itu akan sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi bumi khususnya di sekitar Desa Baros. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Selain menanam mangrove, kami juga membersihkan sampah di Pantai Samas. Aksi yang diikuti lebih dari 50 mahasiswa itu dalam rangka memperingati Hari Bumi," kata ketua panitia Zanuar Ari di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, kegiatan itu bekerja sama dengan Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B) dan mahasiswa dari perguruan tinggi lain seperti Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) dan STMIK Akakom Yogyakarta.
"Sebelum aksi penanaman mangrove, peserta dibekali materi seputar mangrove, seperti apa itu mangrove, bagaimana cara menanam, merawat, dan fungsi dari mangrove. Mangrove sangat bermanfaat untuk mencegah abrasi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, sangat dibutuhkan kepedulian generasi muda untuk menjaga dan melestarikan bumi dimulai dari lingkungan terdekat.
Ia mengatakan antusias dan semangat peserta terlihat saat membersihkan sampah yang menumpuk di kawasan pantai dan menanam bibit tanaman mangrove. Selain untuk mengembalikan keindahan pantai, pembersihan sampah juga sangat bermanfaat bagi tanaman mangrove.
Penyebab tidak tumbuhnya mangrove karena banyaknya sampah anorganik yang terdapat di kawasan sekitar pantai atau tepi Sungai Opak.
"Kegiatan itu diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi keseimbangan ekosistem di sekitar Pantai Samas. Aksi itu diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun untuk menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap kelestarian bumi," katanya.
Ketua KP2B Wawan mengatakan KP2B sangat mendukung pembersihan sampah dan penanaman mangrove di sekitar Desa Baros di kawasan Pantai Samas.
"Aksi itu akan sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi bumi khususnya di sekitar Desa Baros. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014