Pebalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo mengatakan dirinya mengubah cara pandang soal bagaimana menjalani musim kompetisi MotoGP 2022 sejak balapan di Austin.

Sebelum Grand Prix Amerika Serikat yang menjadi seri keempat di kalender tersebut, sang pebalap Prancis selalu mengeluhkan motor Yamaha M1 kalah dalam hal "top speed" dibandingkan tunggangan rival-rivalnya.

Tapi pola pikir itu berubah setelah dan Quartararo mengaku telah menemukan perbaikan diri sejak di Texas.

"Di Qatar dan Argentina, khususnya, saya bisa bilang saya terlalu banyak mengeluh dan di kepala saya yang ada adalah 'top speed' lebih lamban dari yang lainnya," kata Quartararo dalam jumpa pers jelang Grand Prix Jerman, Sachsenring, dalam keterangan resmi MotoGP, Kamis.

"Tapi di Austin, saya memutuskan untuk menghentikan mentalitas seperti ini karena saya akan menggunakan motor yang sama sepanjang tahun, dan lakukan saja yang terbaik dengan yang Anda miliki.

"Pada dasarnya serupa dengan tahun lalu, dan kami dapat meraih hasil balapan yang sangat baik, dan saya rasa langkah yang saya lakukan secara mental di Austin membuat saya bukan lebih termotivasi, tapi lebih fokus.

"Sejak Portimao, saya selalu finis lima besar, jadi saya rasa itu bagian pertama yang sangat baik dari musim ini, di samping beberapa hasil balapan yang saya tidak senangi."

Quartararo tiba di Jerman dengan keunggulan 22 poin di puncak klasemen atas rival terdekatnya, Aleix Espargaro dari tim Aprilia.

Setelah menunjukkan Yamaha M1 kompetitif di dua balapan beruntun sebelumnya, sang pebalap Prancis percaya diri dapat meraih hasil positif lagi kali ini.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balapan di Austin sadarkan Quartararo "top speed" bukan segalanya

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022