TikTok mengumumkan telah memindahkan informasi para penggunanya di Amerika Serikat (AS) ke server penyimpanan Oralce sebagai salah satu solusi menjawab regulasi AS terkait integritas penyimpanan data aplikasi tersebut.
Panel Keamanan Nasional AS sempat memerintahkan perusahaan induk TikTok yaitu ByteDance untuk mendivestasikan data aplikasi video populer itu atas kekhawatiran data itu akan diberikan kepada Pemerintah China.
Dalam beberapa waktu terakhir, AS meneliti para pengembang aplikasi atas data pribadi yang mereka tangani, terutama jika beberapa di antaranya melibatkan personel militer atau intelijen AS.
Pada kepemimpinan Presiden AS sebelumnya, TikTok bahkan diperintahkan untuk dijual dan tidak lagi dimiliki oleh perusahaan asal China itu.
Perintah itu tidak lagi diberlakukan setelah Joe Biden menggantikan Donald Trump sebagai presiden AS tahun lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TikTok pindahkan data penggunanya di AS ke penyimpanan Oracle
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Panel Keamanan Nasional AS sempat memerintahkan perusahaan induk TikTok yaitu ByteDance untuk mendivestasikan data aplikasi video populer itu atas kekhawatiran data itu akan diberikan kepada Pemerintah China.
Dalam beberapa waktu terakhir, AS meneliti para pengembang aplikasi atas data pribadi yang mereka tangani, terutama jika beberapa di antaranya melibatkan personel militer atau intelijen AS.
Pada kepemimpinan Presiden AS sebelumnya, TikTok bahkan diperintahkan untuk dijual dan tidak lagi dimiliki oleh perusahaan asal China itu.
Perintah itu tidak lagi diberlakukan setelah Joe Biden menggantikan Donald Trump sebagai presiden AS tahun lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TikTok pindahkan data penggunanya di AS ke penyimpanan Oracle
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022