Sarilamak (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat akan mengembangkan taman kupu-kupu Aka Barayun yang terdapat di dekat objek wisata Lembah Harau pada 2012.

Kasi Tujuan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota, Yunasril, Rabu mengatakan, pengembangan taman kupu-kupu Aka Barayun dengan menambah dua kolam rekreasi anak-anak, membuat panggung terbuka pementasan untuk event-event seperti festival seni dan budaya dan pembuatan 35 kios pedagang di tepi sungai Aka Barayun.

Dia menambahkan, proyek pembuatan rancangan gambar taman kupu-kupu Aka Barayun telah selesai pada akhir Desember 2011 dan ditargetkan pembuatan kolam rekreasi anak, panggung terbuka dan 35 kios pedagang selesai akhir Desember 2013.

Dia menyebutkan, Disbudparpora telah menempatkan tiga tenaga harian lepas (THL) untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan di sana.

"Taman kupu-kupu Aka Barayun dibuka untuk umum pada 1 Januari 2012 dan tanpa biaya retribusi," ungkapnya.

Dia menyebutkan, di taman kupu-kupu Aka Barayun terdapat berbagai jenis kupu-kupu dan bunga seperti bunga panggil-panggil, melati, mawar merah dan kertas.

"Kupu-kupu saat ini kita lepas untuk memancing kupu-kupu yang lain berdatangan. Saat ini populasinya masih dalam pendataan," sebutnya.

Dia menambahkan, ke depannya di taman tersebut akan dilengkapi tempat penangkaran kupu-kupu. "Beberapa kandangnya sudah mulai kita siapkan, tapi belum bisa digunakan karena belum sempurna," sebutnya

Dalam taman tersebut, dikembangkan tanaman rambai, kopi, karet, rambutan, anggrek, kantong semar dan pakis monyet.

"Pakis monyet sudah diekspor ke Jepang sebanyak satu ton per tahun," kata dia.

Yunasril menambahkan, di taman kupu-kupu Aka Barayun juga terdapat taman satwa buaya dan rusa serta sepeda air berbentuk itik yang didayung di air.

Di taman satwa Aka barayun dulunya terdapat berbagai jenis binatang seperti monyet, burung murai, harimau, singa dan lain-lainnya. Karena cuaca tidak cocok bagi binatang tersebut banyak yang mati dan sekarang tinggal rusa dan buaya.

"Kita juga merencanakan akan menambah jumlah jenis satwa untuk lebih menarik pengunjung," katanya.

(KR-IWY/E001)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012