Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu mendata sebanyak 866 rumah di wilayah itu terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi pada Selasa (30/8) yang tersebar di 5 kecamatan dan 36 desa dan kelurahan. 

"Selain rumah, juga ada longsor di 18 titik dan 3 jembatan rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Seluma, Mirin Ajib, Rabu (30/08).

Mirin menambahkan, ada juga laporan terkait dengan terbentuknya dua muara baru akibat arus sungai air Seluma di Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan. 

Kemudian, puluhan warga Desa Pasar Seluma terisolasi di permukiman karyawan Seluma 2 perkebunan kelapa sawit swasta PT Agri Andalas. Hal itu, karena putusnya dua titik akses jalan dan jembatan provinsi akibat diterjang banjir. 

"Itu juga sudah kita sampaikan ke pemerintah provinsi," katanya. 

Sementara itu, anggota DPRD Seluma Tenno Haika meminta pemerintah daerah segera berkoordinasi ke pemerintah provinsi guna menanggulangi banjir di Kabupaten Seluma. 

"Solusinya itu bukan pemberian bantuan tapi bagaimana agar banjir ini dapat diatasi dan tidak terus merendam pemukiman penduduk," kata Tenno. 

Ia menyampaikan, secara teknis harus dilakukan normalisasi sungai dan pengalihan alur sungai. Karena, salah satu penyebab banjir di Seluma adalah pendangkalan alur sungai dan tidak ada pemotongan alur sungai. 

"Contohnya antara Desa Sukarami ke Pasar Seluma itu karena terjadi sedimentasi. Harusnya ada normalisasi sungai, supaya tidak terus menerus banjir," tegas Tenno. 

Solusi itu kata Tenno, tentu lebih bijak dari pada harus terus menerus memberikan bantuan berupa makanan dan minuman kepada masyarakat korban banjir.

Pewarta: Sepriandi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022