Perum Bulog Divre Bengkulu menyebutkan  saat ini permintaan daging beku dari masyarakat di Bengkulu mengalami peningkatan selama 2022 telah mencapai 57 ton meskipun ketersediaan daging beku berkurang.
 
Manager Bisnis Perum Bulog Kanwil Bengkulu Bardian Yulisita di Kota Bengkulu, Kamis mengatakan dengan tingginya permintaan daging beku tersebut membuat Perum Bulog Divre Bengkulu terus mendatangkan daging beku ke daerah.
 
"Permintaan daging kerbau beku di Bengkulu tinggi, kalau pasokan tiba, pasti hanya dalam dua minggu bakal langsung habis," kata Bardian.
 
Namun selama tiga bulan terakhir ketersediaan daging beku di Provinsi Bengkulu kosong karena pengiriman daging beku dari pusat lebih sedikit dari permintaan yang diajukan.
  
Jika dibandingkan pada 2021 permintaan daging beku di Provinsi Bengkulu mencapai 130 ton dan rendahnya pendistribusian daging beku pada 2022 dikarenakan ketersediaan daging yang terbatas.
  
Sementara itu dengan tingginya permintaan tersebut sehingga pihaknya menyiapkan sebanyak enam ton daging kerbau beku dari Kantor Pusat Bulog di Jakarta dan daging tersebut diperkirakan oleh habis hingga 14 hari atau dua minggu.
 
Ia menjelaskan tingginya permintaan daging kerbau beku di Bengkulu disebabkan karena masyarakat diperbolehkan mengadakan berbagai kegiatan seperti pesta pernikahan, akikah, dan hajatan.
 
"Konsumsi daging kerbau beku di Provinsi Bengkulu meningkat karena sejak awal 2022 hal tersebut karena pemerintah telah melonggarkan kebijakan," ujarnya.
 
Dengan tingginya angka realisasi penyaluran daging kerbau beku di Bengkulu dapat memenuhi sumber protein masyarakat.
 
Selain itu dengan kehadiran daging kerbau beku tersebut dapat mendorong masyarakat dalam mendapatkan daging berkualitas dengan harga murah dibandingkan daging sapi di pasar tradisional.
 
Diketahui harga daging kerbau beku saat ini dijual sekitar Rp80 ribu per kilogram sedangkan harga daging sapi di pasar yaitu Rp130 ribu per kilogram.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022