Solo (Antara) - Timnas U-18 Indonesia gagal maju ke final, setelah dikalahkan Korea Selatan 0-1 pada babak semifinal "Asian Schools Football U-18 Championship" di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Kamis petang.
Pada pertandingan yang disaksikan ribuan penonton tersebut, kedua tim memperagakan permainan menarik karena mereka tampil menyerang.
Riyan Ardiansyah dan kawang-kawan pada babak pertama tampil menyerang, meski belum mampu menembus pertahanan Korsel yang pemainnya melakukan penjagaan ketat.
Sebaliknya, Korsel yang memperkuat pertahanan dengan mengandalkan serangan balik cepat juga sering dipatahkan barisan belakang Indonesia yang disiplin menjaga lawan.
Bahkan, kedua tim yang saling waspada serangan lawan pada babak pertama terlihat seperti monoton dan bola hanya berputar-putar di lapangan tengah.
Timnas sekali-kali ada kesempatan melakukan serangan baik dari pemain sayap kanan Gilang Rossa dan striker Sandi Pratama. Namun, serengannya masih belum bisa menembus pertahanan Korsel.
Hingga babak pertama usai kedudukan kedua tim tetap sama 0-0.
Memasuki babak kedua, timnas tetap tanpil konsisten menyerang untuk bisa mengalahkan Korsel, tetapi bola masih mampu dihalau barisan belakang lawan.
Bahkan, timnas sebenarnya mempunyai dua peluang pada menit 51 melalui tendangan keras kaki Sandi Pratama yang mampu lolos dan tinggal berhadapan dengan kiper Korsel, tetapi bolanya melenceng kiri gawang lawan.
Peluang kedua menit 56 melalui tendangan keras kapten tim, Riyan Ardyansyah, tetapi bolanya membentur gawang Korsel dan keluar.
Sebaliknya peluang Korsel yang membuahkan gol menit 87 melalui tendangan keras dari luar kotak pinalti yang dilakukan oleh Woo Yea Chan masuk dan tidak mampu diantisipasi kiper Indonesia Rafli Mahreza, sehingga kedudukan 0-1 untuk tim tamu.
Timnas yang ketinggalan 0-1 langsung melakukan serangan dengan menekan ke pertahanan lawan, tetapi ketatnya barisan belakang Korsel masih bisa dihalau.
Timnya akhirnya gagal maju ke babak final setelah wasit, Shen Yin Ho, meniut peluait panjang tanda babak kedua berakhir. Pada babak final Korsel akan bertemu Thailand setelah pada waktu bersamaan mengalahkam Tiongkok dengan skor 6-3 di Stadion Manahan Solo.
Pelatih Timnas Indonesia Maman Suryaman mengatakan, anak-anak sudah bermaian maksimal terus menyerang untuk mengalahkan Korsel.
"Kedua tim bermain bagus. Keduanya saling menyerang dan memiliki peluang yang sama untuk menciptakan gol ke gawang lawan," kata Maman.
Namun, kata dia, pemainya yang asyik menyerang dan lengah saat terjadi serangan balik dan terjadi gol.
"Anak-anak asyik menyerang dan lengah pertahanan. Mereka juga sudah berusaha menyerang dan menciptakan peluang, tetapi belum menghasilkan gol," katanya.
Pelatih Korsel Jang Soo Yung mengatakan timnya sempat khawatir terutama pada babak pertama terhadap pemain Indonesia nomor punggung 7 dan 15. Dan, pemain pengganti nomor punggung 9 di babak kedua.
"Ketiga pemain Indonesia ini, sangat berbahaya bermain dan mempunyai skill bagus," katanya.
Namun, timnya akhirnya mampu membuat gol ke gawang Indonesia menit 87. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014