Surabaya (Antara) - Sebanyak 69 foto karya fotografer Prancis Bertrand Meunier bertajuk 'Hub Side Down' yang membidik urbanisasi pada lima kota megapolitan Asia dipamerkan di Galeri Seni 'House of Sampoerna' Surabaya, 16-23 Juni.

"Pameran foto itu mengakhiri 'Printemps Francais' (Festival Budaya Prancis) ke-10 di Surabaya, 15 Mei-23 Juni," kata Penanggung Jawab Budaya dan Komunikasi IFI (Institut Francais Indonesia) Surabaya, Pramenda Krishna A di Surabaya, Senin.

Didampingi Manajer Museum "HoS" Rani Anggraini, ia menjelaskan Bertrand Meunier membidik lima kota megapolitan Asia (Hong Kong, Bangkok, Tokyo, Shanghai, Jakarta) sebagai objek dengan menggunakan teknik fotografi hitam-putih.

"Ia menghasilkan karya yang bertekstur grainy atau berpasir, dimana teknik ini memberikan kesan unik, namun tetap artistik pada foto karyanya," katanya.

Dalam 69 foto itu, Meunier fokus kepada manusia sebagai objek utama dengan menghilangkan unsur arsitektur pada latar belakangnya untuk memberikan penekanan terhadap sisi humanisme setiap individu dalam menghadapi globalisasi.

"Proyek ini diawali dengan dibuatnya karya foto mengenai Tiongkok pada tahun 2004. Tiongkok berhasil membuka perspektifnya akan sebuah kota modern, yang kemudian tertuang sebagai kota imajiner dan berkesan fiksi-ilmiah dalam karya fotonya," katanya.

Hal tersebut mendorongnya untuk merambah kota besar lain di Asia, seperti Hong Kong, Bangkok, Tokyo dan Shang-hai. Bahkan, atas undangan IFI, ia menetap di Jakarta selama bulan Februari 2014 untuk melakukan proyek yang sama di Jakarta untuk dipamerkan di Jakarta dan Surabaya sebagai acara penutupan 10 tahun Printemps Français  di Surabaya.

"Printemps Français merupakan sebuah festival musim semi skala nasional yang memperkenalkan khazanah seni modern Prancis sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat serta seniman Indonesia untuk berinteraksi dengan seniman Prancis," katanya.

Bertrand Meunier merupakan anggota dari Tendance Floue, perkumpulan fotografer yang berpusat di Paris. Karyanya telah menjadi koleksi beberapa lembaga, termasuk Fonds National d¿Art Contemporain (National Fund of Contemporary Art), museum fotografi `Nicéphore Niépce¿ di Chalon-sur-Saône dan Perpustakaan Nasional Prancis

"Karyanya juga telah meraih berbagai penghargaan tingkat internasional seperti: penghargaan 'Niépce' (2007); penghargaan 'Joseph Kessel' (2006); penghargaan 'International Media' (2005), 'Photo of the Year' dari sebuah majalah Jerman 'Die Pageszeitung' (2003), dan penghargaan 'Oskar Barnack' (2001).

Selain pameran foto tentang urbanisasi pada lima kota megapolitan Asia, 'Printemps Francais' (Festival Budaya Prancis) ke-10 juga dimeriahkan dengan tari kontemporer, musik klasik, musik elektro, teater, musik folk (jazz), hip hop, dan sebagainya. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014