Mukomuko (Antara) - Sejumlah sopir angkutan carteran orang dan barang di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, pada malam hari terpaksa berombongan melintas di Jalan Lintas Barat di provinsi setempat yang sejak dua pekan terakhir rawan kejahatan.  

"Sudah dua minggu ini di jalan Pamorganda rawan kejahatan, sejak adanya peristiwa perampokan yang dialami oleh mahasiswa," kata salah satu sopir angkutan carteran orang dan barang, Agus, di Mukomuko, Minggu.

Agus dan sopir angkutan orang dan barang dari Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, hampir setiap malam hari melintas di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) tepatnya di PT Pamorganda, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Agus mengatakan, sejak peristiwa perampokan yang dialami oleh sejumlah mahasiswa di lokasi tersebut, kondisi Jalinbar dekat PT Pamorganda menjadi mencekam.

Menurut dia, kendaraan yang melintas di jalan itu tidak berani lagi lewat sendiri tetapi beriringan dengan kendaraan lain.

"Sudah lama sekali di Pamorganda ini tidak pernah kejadian perampokan, sekarang mulai lagi," ujarnya.  

Dikatakannya, kalau dirinya tidak begitu khawatir melintas sendiri di jalan tersebut, karena sopir lainnya dari daerah itu tidak berani lewat di jalan itu sehingga sepakat lewat di sana berombongan.

Menurut dia, kalau mobil berombongan melintas di jalan itu justru membuat pelaku kejahatan tidak berani melakukan aksinya, karena melihat orang ramai.  

Ia berharap, aparat keamanan menangkap para pelaku kejahatan sewaktu-waktu melakukan aksinya menghentikan kendaraan yang lewat di Jalinbar di daerah itu.  

"Kalau sekarang ini banyak orang yang tidak tenang dan was was kalau mau ke Kota Bengkulu. Dampaknya terhadap usaha kami ini, penumpang menjadi jarang berangkat," ujarnya lagi.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014