Belo Horizonte, Brazil (Antara) - Wasit asal Meksiko yang teledor akan insiden "gigitan Suarez" di Piala Dunia 2014 akan memimpin laga semifinal pada Selasa antara Brazil melawan Jerman.

Marco Rodriguez, sang wasit, memimpin laga Uruguay melawan Italia di fase grup dimana kala itu striker Uruguay Luis Suarez menggigit bek Italia Giorgio Chiellini.

Sang pemimpin pertandingan sedang mengamati permainan di sisi yang lain ketika insiden tersebut terjadi dan tidak menjatuhkan hukuman, namun badan sepak bola dunia FIFA menjatuhkan skors empat bulan kepada Suarez di dunia sepakbola dan sembilan kali larangan bermain membela Uruguay, yang merupakan sangsi terberat di Piala Dunia.

Pelatih Brazil Luiz Felipe Scolari ketika ditanya apakah dia mempercayai Rodriguez karena teledor atas insiden gigitan tersebut, dia menjawab, "dia tidak melihatnya. Banyak hal terjadi. Sering kali wasit tidak melihat pelanggaran, hal lain yang terjadi di sebuah pertandingan. Kadang mereka melihat bola, hal lain yang terjadi tidak terlihat. Itulah alasan mereka mempunyai asisten."

"Dia telah menjadi wasit di tiga Piala Dunia, dia mempunyai banyak pengalaman. Saya kira dia adalah salah satu pilihan tepat FIFA untuk pemimpin pertandingan ini," kata Scolari kepada wartawan.

Sementara itu, kecemasan pihak timnas Jerman bukan lah karena sang wasit melewatkan insiden gigitan Suarez namun gaya permainan Brazil yang kasar ketika melawan Kolombia di perempat-final, ketika mereka melanggar James Rodriguez dan ada beberapa pelanggaran yang tidak mendapatkan hukuman sebelum striker tuan rumah Neymar cedera karena pelanggaran berat.

Brazil membuat 31 pelanggaran ketika melawan Kolombia namun wasit asal Spanyol Carlos Velasco baru mengeluarkan kartu kuning pertama di babak kedua ketika kedua tim membuat 41 pelanggaran.

Wasit Rodriguez harus lebih tegas, kata pelatih Jerman Joachim Loew ketika jumpa pers.

"Harapan saya, atau apa yang saya tunggu, adalah bahwa wasit Rodriguez memberikan hukuman untuk hal-hal seperti ini," kata dia.

"Di laga terakhir (Brazil melawan Kolombia) adu fisik hampir keluar batas. Di Eropa akan tidak ada 22 pemain di akhir pertandingan. Itu sangat berlebihan. Seseorang harus memberikan hukuman atas taktik yang kasar dan brutal ini. Ada mungkin 38, 39 menit permainan bersih dari pelanggaran," kata Loew.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014