Seorang warga Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB ditemukan meninggal dunia setelah terseret air bah di Sungai Musi di wilayah itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi mengatakan korban tersebut bernama Alek Sola (40), warga Desa Seguring, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong.
"Waktu kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB, saat itu korban baru pulang dari kebun dan bermaksud menyeberangi Sungai Musi yang ada di desanya, namun secara tiba-tiba air sungai banjir dan korban terseret," kata dia.
Dia menjelaskan korban sudah biasa menyeberangi Sungai Musi di desanya saat akan pulang maupun pergi ke kebun. Namun, pada hari kejadian dirinya tidak menyadari jika ada air bah yang datang dari hulu.
"Pada saat kejadian ada yang melihat dan langsung melapor kepada warga lainnya dan langsung mengadakan pencarian. Korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB sekitar tiga kilometer dari lokasi hilang dalam kondisi telah meninggal dunia," katanya.
Korban setelah ditemukan langsung lalu dilakukan evakuasi oleh tim TRC dari BPBD Rejang Lebong bersama petugas TNI/Polri serta warga setempat, dan dibawa rumah duka di Desa Seguring, Kecamatan Curup Utara.
Dia mengimbau masyarakat daerah itu mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini sehingga tidak menjadi korban akibat turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang serta petir.
Dampak dari cuaca ekstrem ini memungkinkan terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor, banjir maupun air bah, pohon tumbang, serta puting beliung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi mengatakan korban tersebut bernama Alek Sola (40), warga Desa Seguring, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong.
"Waktu kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB, saat itu korban baru pulang dari kebun dan bermaksud menyeberangi Sungai Musi yang ada di desanya, namun secara tiba-tiba air sungai banjir dan korban terseret," kata dia.
Dia menjelaskan korban sudah biasa menyeberangi Sungai Musi di desanya saat akan pulang maupun pergi ke kebun. Namun, pada hari kejadian dirinya tidak menyadari jika ada air bah yang datang dari hulu.
"Pada saat kejadian ada yang melihat dan langsung melapor kepada warga lainnya dan langsung mengadakan pencarian. Korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB sekitar tiga kilometer dari lokasi hilang dalam kondisi telah meninggal dunia," katanya.
Korban setelah ditemukan langsung lalu dilakukan evakuasi oleh tim TRC dari BPBD Rejang Lebong bersama petugas TNI/Polri serta warga setempat, dan dibawa rumah duka di Desa Seguring, Kecamatan Curup Utara.
Dia mengimbau masyarakat daerah itu mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini sehingga tidak menjadi korban akibat turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang serta petir.
Dampak dari cuaca ekstrem ini memungkinkan terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor, banjir maupun air bah, pohon tumbang, serta puting beliung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022