Bengkulu (Antara) - Selama Ramadhan hingga Lebaran hal yang sering menjadi keluhan warga yakni ketersediaan bahan bakar minyak, elpiji, listrik, serta beras.

Keempat kebutuhan warga tersebut menjadi bahan yang sangat dibutuhkan sehingga ketersediaannya jangan sampai tersendat apalagi langka.

Namun, memasuki Ramadhan tahun ini, keluhan warga terhadap kekurangan pasokan bahan tersebut tidak nampak, karena hingga kini semua masih lancar.

Meski demikian, Pertamina siap menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan guna menghadapi kebutuhan arus mudik dan balik hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah.

Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) meliputi Provinsi Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Provinsi Bangka Belitung. 

"Tren kebutuhan BBM menjelang Lebaran meningkat, seperti pada 2013, rata-rata terjadi tujuh hari sebelum Lebaran sampai dengan dua hari setelah Lebaran," kata Senior Supervisor External Relation Pertamina Wilayah Sumbagsel, Alicia Irzanova menyampaikan melalui pesan elektronik.

Dia menjelaskan, Lebaran 2013, terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar premium sebesar 8 persen per hari, sementara itu bahan bakar solar menurun hingga 46 persen.

"Kebutuhan premium pada hari biasa hanya 7.100 KL per hari, namun menjelang hingga setelah lebaran meningkat menjadi 7,670 KL per hari. Untuk solar kebutuhan per hari 4.400 KL," kata dia.

Walaupun pada 2013 terjadi penurunan kebutuhan solar, namun pada 2014 pihaknya juga siap menyediakan pasokan tambahan, guna mengantisipasi lonjakan pemudik sehingga intensitas konsumsi kendaraan mudik seperti bus yang menggunakan solar juga meningkat.

"Pertamina Marketing Operation Region II telah menyusun strategi untuk memenuhi kebutuhan BBM menjelang dan pasca Idul Fitri," katanya.

Pasokan BBM untuk seluruh wilayah Sumbagsel ditingkatkan dari 436.059 KL, menjadi total 453.126 KL.

Stok BBM pada hari biasa yakni premium 213.672 KL, solar 219.712 KL dan pertamax 2.675 KL, sementara untuk jelang sampai pascaLebaran menjadi, 232.915 KL untuk premium, solar 219.712 KL dan pertamax 2.706 KL.

Pertamina Wilayah Sumbagsel juga berkoordinasi dengan pihak DLLAJ agar memprioritaskan kendaraan tangki BBM apabila terjadi kemacetan, sehingga tidak terjadi keterlambatan distribusi suplai bahan bakar, terutama di jalur lintas mudik yang sering mengalami kemacetan.

"Pertamina berkomitmen untuk terus melakukan penyaluran BBM sesuai kebutuhan riil di lapangan, terutama guna memberikan pelayanan kepada masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri 1435 H," ujarnya.

Sementara khusus di Bengkulu, Pertamina menjamin ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) selama bulan puasa dan hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Kita jamin tidak akan ada kekosongan, bahkan kami menambah jumlah stok lebih jika dibandingkan dengan hari-hari biasa," kata Junior Supervisor Distribusi Pertamina Bengkulu, Mulyadi.

Dia mengatakan, pihaknya menambah jumlah stok cadangan sekitar 50 kiloliter dari jumlah normal, sedangkan pada hari normal terpantau pihaknya tidak terjadi kelangkaan BBM.

"Kalau kebutuhan di Bengkulu per hari berkisar, untuk premium 571 KL, solar 360 KL, pertamax 5 KL serta avtur 15 KL," kata Mulyadi.

Selain itu dia juga mengatakan, pihaknya juga berusaha mengantisipasi keterlambatan distribusi ke seluruh SPBU yang tersebar di Provinsi Bengkulu.

"Kita sudah laporkan ada kerusakan jalan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, seperti di Bengkulu Utara yang mengalami penyempitan jalan karena abrasi, serta di jalan pegunungan Kabupaten Bengkulu Tengah yang sering terjadi longsor, mobil kita sering terpeleset karena tanah merah saat ditanjakan," ucapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Pertamina Bengkulu juga mengulang pengaturan jadwal pemberangkatan mobil tangki distribusi, mengingat kondisi jalan antar kabupaten di Bengkulu tergolong rawan.

"Sopir kita mengatakan, di atas pukul 18.00, mereka tidak berani melewati jalan itu, makanya kita atur armada untuk diberangkatkan pagi, dan sore sudah sampai di tempat tujuan," katanya.

Sementara untuk elpiji, PT Pertamina, selama Ramadhan, menambah persediaan ukuran tiga kilogram di Provinsi Bengkulu sebanyak 14,5 persen dari kebutuhan biasanya.

"Sehingga total selama Ramadhan untuk elpiji berukuran tiga kilogram setelah ditambah 14,5 persen menjadi 869.120 tabung," kata Junior Sales Executive LPG I Rayon Jambi-Bengkulu, Walid Akbar.

Walid menjelaskan penambahan juga terjadi pada elpiji ukuran 12 kilogram sebanyak 23 persen sehingga total selama Ramadhan ada 77.000 tabung.

"Penambahan stok elpiji di Bengkulu cukup besar. Tahun lalu, untuk ukuran tiga kilogram penambahannya hanya empat persen , sedangkan ukuran 12 kilogram ditambah tujuh persen," kata dia.

Ia pun mengakui hingga kini belum ada laporan tentang keluhan warga di bengkulu yang kekurangan elpiji dan berharap hal tersebut tidak terjadi.

"Kami juga mengapresiasi pemerintah di Bengkulu, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang memperhatikan kebutuhan elpiji warga hingga ke kecamatan bahkan desa/kelurahan," katanya.

Sementara jumlah agen untuk elpiji 3 kg (PSO) di Provinsi Bengkulu ada 18, sedangkan non-PSO elpiji ukuran 12 kilogram dan 50 kilogram ada lima agen. Dengan SPPBE dua unit dan SPPEK satu unit. 


Beras Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Provinsi Bengkulu menyalurkan 5.325 ton beras bagi warga miskin (raskin) untuk bulan Juni dan Juli 2014, guna mengantisipasi lonjakan harga beras pada bulan Ramadhan.

"Biasanya masyarakat terpengaruh oleh psikologis pasar, sehingga mereka membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar, untuk itu, dengan penyaluran raskin ini kita berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh kondisi pasar, karena sebagian warga sudah memiliki stok beras yang cukup dari raskin untuk bulan puasa," kata Kepala Bulog Divisi Regional Provinsi Bengkulu, Basirun.

Beras untuk masyarakat miskin (raskin) diyakini pihaknya dapat mengurangi tekanan terhadap pasar beras di Provinsi Bengkulu sehingga harga beras tetap tetap terkendali selama bulan Ramadhan yang juga bertepatan dengan masa liburan sekolah.

Penyaluran raskin tersebut, menurut dia, didistribusikan ke sembilan dari sepuluh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Sayangnya Pemerintah Kabupaten Muko-muko sampai sekarang belum mau menerima program raskin ini, padahal dengan membagikan raskin, akan lebih efektif mengendalikan harga beras di sana," kata dia.

Raskin disalurkan ke Kota Bengkulu sebanyak 602 ton, Kabupaten Bengkulu Tengah 178 ton, Bengkulu Utara 1.147 ton, Bengkulu Selatan 553 ton, Seluma 497 ton, Kaur 453 ton, Rejang Lebong 956 ton, Lebong 422 ton dan Kabupaten Kepahiang 517 ton.

"Kami berkoordinasi dengan tim raskin kabupaten/kota agar penyaluran untuk bulan Juni dan Juli ini dapat dilakukan tepat waktu, karena masyarakat sangat membutuhkan untuk kebutuhan Ramadhan," ucapnya.

Sebelumnya, Bulog Divisi Regional Provinsi Bengkulu dari Januari 2014 mulai menyerap hasil pertanian di daerah itu guna penyediaan stok beras.

"Kami targetkan menyerap 10.000 ton beras, ini untuk penguatan stok beras di Bulog Bengkulu, dengan ketersediaan stok yang cukup, dapat mengantisipasi harga beras agar tidak melonjak, sehingga harga komoditas ini di pasaran tetap stabil," kata Basirun.

Dia mengatakan terget serapan beras petani pada 2014 ini meningkat dibandingkan dengan pencapaian pembelian beras dalam negeri pada 2013.

"Tahun lalu mencapai 6.210 ton, dan kita usahakan melampaui angka tersebut," kata dia.

Selain itu, Bulog Regional Provinsi Bengkulu siap menggelar operasi pasar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.

"Kami siap operasi pasar untuk komoditas beras, gula dan minyak goreng, kami menunggu konfirmasi dari pimpinan daerah kabupaten dan kota di Bengkulu, karena yang menggelar operasi pasar itu pemda setempat dan kami menyediakan bahan pokoknya," kata Basirun.

Dia mengatakan, operasi pasar digelar guna menjaga stabilitas harga bahan pokok yang biasanya pada bulan Ramadhan selalu merangkak naik. 

"Seperti harga minyak goreng di pasaran kami pantau mengalami kenaikan dengan rentang Rp500 hingga 1.000, kalau beras dan gula relatif stabil," katanya.

Kenaikan harga bahan pokok menurut dia, karena lonjakan kebutuhan warga selama Ramadhan, dan persiapan hari raya Idul Fitri.

"Biasanya kenaikan harga sembako dikarenakan faktor psikologis pasar, masyarakat ketakutan tidak mendapatkan sembako, sehingga melakukan aksi borong pasar, kepanikan masyarakat juga dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab dengan menimbun bahan pokok," katanya.

Pada operasi pasar, menurut Basirun, pihaknya akan menyediakan bahan pokok yang bisa dibeli masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar.

Dia mengatakan bahan pokok yang disiapkan Bulog Bengkulu tersebut berupa komoditas beras, gula serta minyak goreng kemasan.

"Kami menjual lebih murah Rp500 sampai dengan Rp1.000 per kilogramnya, kami ingin membantu masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau," kata dia.

Menurut pantauan Bulog Bengkulu, harga beras di sejumlah pasar di daerah itu yakni Rp10.569 untuk harga tertinggi dan harga terendah Rp8.228, sedangkan pihaknya memberikan harga Rp7.750 untuk masyarakat.

Sementara itu harga tertinggi gula pasir di pasaran yakni Rp10.767 dan harga terendah Rp10.500, namun Bulog Bengkulu menjual di pasar murah dengan harga Rp9.500.

Untuk harga tertinggi minyak goreng kemasan Rp16.167 dan harga terendah Rp13.667, sementara itu Bulog menjual dengan harga Rp13.000.


Listrik Lancar

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Provinsi Bengkulu menjamin ketersediaan suplai listrik selama bulan Ramadhan 1435 Hijriah.

"Secara suplai masih cukup, belum ada penambahan, kita akan prioritaskan pada bulan puasa dan Idul Fitri agar tidak terjadi pemadaman listrik," kata Asisten Manager Jaringan PLN Bengkulu, Ahmad Nur Hadianto, beberapa waktu lalu.

Menurut dia jumlah suplai listrik di Bengkulu yakni sebesar 140 mega watt saat dalam kondisi beban puncak pemakaian.

"Secara sistem gardu, itu masih cukup untuk mengakomodasi kebutuhan warga terutama pada malam bulan puasa dan saat sahur, pada keadaan tersebut beban gardu induk menjadi 98 persen," kata dia.

Oleh karena tingginya beban gardu induk, Ahmad mengimbau warga agar berlaku hemat terhadap penggunaan listrik, sehingga tidak terjadi kelebihan beban dan mengakibatkan kerusakan gardu induk.

"Biasanya masyarakat pada malam bulan puasa begitu banyak kegiatan, dan yang menjadi pelik adalah mereka menghidupkan seluruh lampu rumah namun tidak mematikan saat tidak perlu, seperti ke kamar mandi, ke luar dari kamar mandi mereka membiarkan lampu hidup, kita berharap masyarakat mematikan listrik yang tidak perlu untuk mengurangi beban gardu induk," ucapnya.

Menurut dia, jelang Ramadhan ini, pihaknya membersihkan kabel jaringan listrik untuk meminimalkan terjadinya korsleting listrik.

"Mulai dari penggantian kabel yang sudah habis umur masa pakai, sampai pembersihan benang layang-layang, jika tidak dibersihkan, ini bisa menjadi penyebab korsleting dan mengakibatkan pemadaman sementara sampai personel kami selesai memperbaiki jaringan kembali, sedangkan kita tidak ingin ada pemadaman selama bulan puasa, apalagi itu terjadi saat sahur dan berbuka," kata Ahmad.

PLN Bengkulu mengimbau kepada warga terutama kepada anak-anak dan remaja agar tidak bermain layangan di sekitar jaringan kabel listrik, selain membahayakan keselamatan, juga bisa mengakibatkan kerusakan jaringan listrik.

Selain itu, Ahmad mengatakan, pihaknya juga menyiagakan personel jika terjadi gangguan jaringan listrik yang diakibatkan oleh keadaan tidak terduga.

"Misalnya seperti badai atau pengaruh cuaca lainnya, kami menyiapkan regu yang akan memperbaiki jaringan listrik di 10 rayon PLN di Bengkulu, dan juga menyiagakan personel yang tidak sedang sif kerja, mereka tetap `on call` jika ada kejadian tak terduga," ujarnya.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014