Mukomuko,  (Antara) - Pejabat Bidang Perdagangan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menilai kenaikan harga bahan pokok sebesar 10 persen di daerah itu masih wajar dan bersifat sementara menjelang lebaran.

"Kalau harga sayur mayur yang naik kita tidak bisa mencegahnya dan mengendalikannya, kecuali harga bahan pokok seperti gula dan beras," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Hanif, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan, harga sejumlah bahan pokok di daerah itu saat ini memang mengalami kenaikan sebesar 10 persen tetapi kenaikannya masih wajar dan insidental saat menjelang lebaran.

Menurut dia, kenaikan harga sebesar 10 persen di daerah itu masih dapat diterima oleh warga setempat. Karena kenaikan harga tersebut tidak berlangsung lama. Setelah lebaran harga diprediksi kembali normal.

"Harga bahan pokok tersebut naik karena permintaan warga saat puasa dan menjelang lebaran ini banyak. Setelah ini harganya kembali normal," ujarnya.

Ia menjelaskan, instansi itu rutin memantau perkembangan harga bahan pokok di daerah tersebut untuk dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Menurut dia, dalam kondisi harga bahan pokok yang sedang naik saat ini, kemungkinan belum diperlukan operasi pasar dan kegiatan operasi pasar itu yang mengadakan pemerintah provinsi.

"Kami sebatas melaporkan. Kebijakan selanjutnya dari pemerintah provinsi yang memutuskan perlu atau tidak digelar operasi pasar," ujarnya lagi.

Ia menerangkan, rata-rata kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng dalam kemasan berkisar Rp1.000 hingga Rp2.000 per liter.***2***




Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014