Jakarta, (Antara) - Sebanyak 70 orang karyawan dan guru Jakarta International School (JIS) mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan dukungan terhadap dua orang rekan mereka yang dijadikan tersangka kasus kekerasan seksual.

         "Kami datang untuk memberikan dukungan moril kepada dua rekan kami yang dijadikan tersangka," kata juru bicara para karyawan dan guru tersebut Teddy di Polda Metro Jaya Senin.

         Kedatangan para karyawan dan guru tersebut berbarengan dengan kedatangan dua tersangka NB dan FJ yang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

         Saat kedua tersangka didampingi pengacara JIS Hotman Paris Hutapea memasuki ruang pemeriksaan, para guru dan karyawan tersebut bersorak memberikan dukungan.

         "Be strong Pak Neil," teriak salah seorang karyawan.

         Teddy yakin kedua rekan mereka itu tidak bersalah karena selama bertugas di JIS keduanya memiliki reputasi baik.

         "Kami serahkan proses ini ke polisi, mudah-mudahan kebenarannya terungkap dan penanganan kasus ini benar-benar adil," tambahnya.

         Para karyawan dan guru yang datang ke Polda Metro Jaya itu menggunakan baju putih dan pita berwarna biru pada bagian dada.

         Ketua Serikat Pekerja JIS Ruli Iskandar mengatakan pita biru itu sebagai simbol solidaritas dan dukungan mereka terhadap rekannya yang dituduh pelaku pelecehan seksual.

         "Ada 400 orang karyawan dan guru JIS berkewarganegaraan Indonesia, kami mendukung mereka hingga kasus ini terungkap," tandas Ruli.

         Kasus pelecehan seksual terjadi menimpa seorang murid TK JIS bernama AK pada pertengahan Maret 2014.

         Dalam kasus ini kepolisian telah menetapkan dua guru JIS tersangka yakni NB yang berkewarganegaraan Kanada dan FT berkewarganegaraan Indonesia.

         Sebelum menetapkan dua guru JIS sebagai tersangka, pihak kepolisian juga telah menetapkan enam petugas kebersihan alih daya di sekolah bertaraf internasional itu sebagai tersangka.***1***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014