Waykanan, Lampung, (Antara) - Harga jengkol di pasar tradisional Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung tinggi, mencapai Rp40.000 per kilogram seiring keterbatasan persediaan komoditas itu yang tidak diimbangi dengan permintaan tinggi.
"Saya ambil jengkol dari Bengkulu, jadi harganya tinggi," ujar Siti, pedagang di Pasar Blambanganumpu di Waykanan, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Rabu.
Ia menyatakan, sejak beberapa hari lalu tidak menjual jengkol karena tidak ada pasokan dari daerah ini.
Pada musim panen jengkol, harga komoditas itu pada kisaran Rp5.000/kg. Namun jika pasokan sedang melimpah, harga jengkol pada kisaran Rp4.000/kg.
Di Kabupaten Waykanan, mayoritas tanaman jengkol hanya dikembangkan di wilayah tertentu, seperti di Kecamatan Rebangtangkas dan di Banjit.
Pada musim panen, satu pohon jengkol menghasilkan kisaran 30--40 kilogram jengkol
"Untuk jengkol yang sudah dibersihkan dari kulitnya dan sudah direbus, harganya Rp44.000 per kilogram," kata Siti lagi.
Aida, salah seorang konsumen mengaku sering membeli jengkol sehubungan suaminya menggemari masakan olahan dari komoditas itu kendati harganya tinggi.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Saya ambil jengkol dari Bengkulu, jadi harganya tinggi," ujar Siti, pedagang di Pasar Blambanganumpu di Waykanan, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Rabu.
Ia menyatakan, sejak beberapa hari lalu tidak menjual jengkol karena tidak ada pasokan dari daerah ini.
Pada musim panen jengkol, harga komoditas itu pada kisaran Rp5.000/kg. Namun jika pasokan sedang melimpah, harga jengkol pada kisaran Rp4.000/kg.
Di Kabupaten Waykanan, mayoritas tanaman jengkol hanya dikembangkan di wilayah tertentu, seperti di Kecamatan Rebangtangkas dan di Banjit.
Pada musim panen, satu pohon jengkol menghasilkan kisaran 30--40 kilogram jengkol
"Untuk jengkol yang sudah dibersihkan dari kulitnya dan sudah direbus, harganya Rp44.000 per kilogram," kata Siti lagi.
Aida, salah seorang konsumen mengaku sering membeli jengkol sehubungan suaminya menggemari masakan olahan dari komoditas itu kendati harganya tinggi.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014