Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan merehabilitasi seluas 20 hektare sempadan sungai yang rusak akibat tanaman kelapa sawit.

"Rehabilitasi sempadan sungai yang rusak di Desa Penarik akan dilaksanakan akhir tahun 2014,"  kata Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Budi Yanto, di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan, sempadan sungai di Desa Penarik yang masuk dalam kawasan hutan produksi (HP) Air Dikit tersebut salah satu dari seki
an banyak sempadan sungai di daerah itu yang mengalami kerusakan parah.

Menurut dia, sempadan sungai tersebut mengalami kerusakan akibat ditanami kelapa sawit oknum warga setempat dan oknum perusahaan perkebunan di daerah itu.  

Ia menjelaskan, sempadan sungai tersebut rusak karena tanaman kelapa sawit ditanami sangat dekat dengan pinggir sungai tersebut, sehingga dampaknya tebing sungai menjadi longsor.

Tidak hanya itu, kata dia, pengaruh tanaman kelapa sawit tersebut membuat air di sungai tersebut menjadi berkurang.

Untuk itu, kata dia, dengan rehabilitasi ini dapat memulihkan kembali kondisi sempadan sungai yang rusak tersebut.

Ia menerangkan, rehabilitasi sempadan sungai yang rusak itu dengan cara menanam sebanyak mungkin tanaman karet dan kayu bawang.

"Hanya dengan cara itu, sempadan sungai yang terlanjur rusak tersebut dapat dipulihkan kembali. Karena tujuan kita untuk menyelamatkan sumber air bagi masyarakat di daerah ini,"  ujarnya lagi.

Ia berharap, masyarakat yang berada dekat sempadan sungai itu mendukung kegiatan pemerintah setempat karena tujuannya untuk mereka juga.

"Kita menanam karet di sempadan sungai itu tujuannya agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan hasilnya," ujarnya lagi.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014