Jakarta (Antara) - Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan penanganan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di kawasan Ukraina terkait apakah ada warga negara Indonesia di pesawat tersebut.
"Kita terus menghimpun informasi yang selengkap mungkin. Bapak Presiden juga secara terus-menerus mendapatkan laporan oleh kami tentang insiden ini, upaya-upaya kita untuk mengetahui apakah ada korban WNI di dalam pesawat terbang yang naas itu. Presiden ingin mengetahui dan terus memberikan instruksi," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden Jakarta, Jumat pagi sebelum bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menlu mengatakan Jumat pagi Presiden mengadakan pertemuan dengan sejumlah menteri untuk membahas hal tersebut.
"Pagi ini ada pertemuan lagi akan kami dapat melaporkan lagi kepada beliau tentang situasi terkini mengenai WNI yang menjadi penumpang dalam pesawat tersebut dan langkah-langkah ke depan," kata Menlu.
Marty Natalegawa mengatakan mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan peristiwa tersebut.
"Tentu pada saat ini hati dan perasaan kita sangat dekat dengan pihak keluarga yang anggota keluarganya menjadi korban," paparnya.
Ia menambahkan,"saat ini Kementerian Luar Negeri masih bekerjas ama dengan maskapai penerbangan Malaysia mencoba menghubungi pihak keluarga.
"Meskipun kita sudah memiliki datanya kita harus diberikan keleluasaan untuk menjangkau keluarganya sebelum data-data diumumkan."
Marty belum bisa merinci apakah ada WNI dan berapa jumlahnya yang menjadi korban dan juga belum bisa memastikan apakah Indonesia ikut serta dalam tim investigasi peristiwa tersebut.
Presiden Jumat pagi melangsungkan rapat di Kantor Presiden dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhub EE Mangindaan, Kepala BIN Marciano Norman, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
Kepala Negara dijadwalkan menyampaikan keterangan pers pada Jumat siang. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Kita terus menghimpun informasi yang selengkap mungkin. Bapak Presiden juga secara terus-menerus mendapatkan laporan oleh kami tentang insiden ini, upaya-upaya kita untuk mengetahui apakah ada korban WNI di dalam pesawat terbang yang naas itu. Presiden ingin mengetahui dan terus memberikan instruksi," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden Jakarta, Jumat pagi sebelum bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menlu mengatakan Jumat pagi Presiden mengadakan pertemuan dengan sejumlah menteri untuk membahas hal tersebut.
"Pagi ini ada pertemuan lagi akan kami dapat melaporkan lagi kepada beliau tentang situasi terkini mengenai WNI yang menjadi penumpang dalam pesawat tersebut dan langkah-langkah ke depan," kata Menlu.
Marty Natalegawa mengatakan mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan peristiwa tersebut.
"Tentu pada saat ini hati dan perasaan kita sangat dekat dengan pihak keluarga yang anggota keluarganya menjadi korban," paparnya.
Ia menambahkan,"saat ini Kementerian Luar Negeri masih bekerjas ama dengan maskapai penerbangan Malaysia mencoba menghubungi pihak keluarga.
"Meskipun kita sudah memiliki datanya kita harus diberikan keleluasaan untuk menjangkau keluarganya sebelum data-data diumumkan."
Marty belum bisa merinci apakah ada WNI dan berapa jumlahnya yang menjadi korban dan juga belum bisa memastikan apakah Indonesia ikut serta dalam tim investigasi peristiwa tersebut.
Presiden Jumat pagi melangsungkan rapat di Kantor Presiden dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhub EE Mangindaan, Kepala BIN Marciano Norman, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
Kepala Negara dijadwalkan menyampaikan keterangan pers pada Jumat siang. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014