Bengkulu (Antara) - Buah nanas yang "membanjiri" Kota Bengkulu pada Ramadhan dan menjelang Lebaran ini banyak dipasok dari Provinsi Jambi.

"Kami ambil dari Jambi. Sebab, yang dari Sumsel sudah tidak dapat lagi," kata Armin, salah seorang pedagang buah nanas menggunakan kendaraan bak terbuka, di Kota Bengkulu, Rabu.

Ia mengakui bahwa dua pekan menjelang lebaran, buah nanas yang dibawanya dari provinsi tetangga itu ukurannya lebih kecil karena sudah terseleksi di daerah asalnya.

"Yang besar banyak digunakan untuk warga setempat atau dikirim ke Jakarta. Masih untung kami mendapatkannya untuk dijual di sini, meski ukurannya agak kecil namun tua," katanya.

Armin menjual nanas tersebut dengan harga rata-rata Rp5.000 per buah.

"Saya jual Rp5.000 per buah, tetapi kalau yang sudah agak layu, kurang begitu segar lagi bisa di bawah itu harganya. Dan ini banyak ibu-ibu yang beli untuk dibuat salai katanya," ujar dia.

Ny Haryani, salah seorang pembeli mengaku lebih senang memilih nanas dari Jambi karena airnya tidak banyak saat dibuat salai.

"Setelah diparut dan kita masak untuk dikeringkan menjadi salai, tidak begitu lama karena airnya sedikit. Berbeda dengan nanas asal daerah lain," katanya.

Ia mengaku membeli buah nanas dalam kuantitas banyak karena membuat kue nastar.

"Selain untuk disiapkan pada Lebaran, saya juga membuat nastar untuk tetangga dan kawan kantor suami yang memesan, selain itu dikirim ke orang tua di Jawa serta sejumlah saudara di daerah lain," kata dia.

Pembeli lainnya mengharapkan pedagang nanas di Kota Bengkulu menyediakan jasa pengupasan seperti di Bandarlampung.

"Kalau di Lampung saya tinggal membayar ongkos pengupasannya. Yang mengerjakan ya pedagang nanas atau orang yang dipercaya di sana," kata Susi, warga Kota Bengkulu asal Bandarlampung.

Sebab, lanjut dia, dengan membawa pulang nanas dalam kondisi utuh perlu pengerjaan lagi untuk mengupas dan membuang sejumlah "matanya".

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014