Rejanglebong (Antara) - Harga jual ikan dan sayuran di Kota Curup Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, menjelang hari raya Idul Fitri 1435 Hijriyah  mengalami lonjakan kenaikan harga yang cukup signifikan.

"Mendekati hari raya ini seluruh jenis sayuran mengalami kenaikan harga. Harganya naik karena banyaknya pembeli dan sebaliknya pasokan sayur mulai berkurang karena petani sudah banyak yang mudik atau pun tidak lagi mengolah lahannya karena mau berlebaran," kata Sumirah (35) pedagang sayuran di kawasan Pasar Atas Curup, Rabu.

Kenaikan harga jual aneka sayuran di daerah itu kata dia, terjadi pada berbagai jenis sayuran antara lain kentang dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kg, kemudian cabai merah keriting untuk jenis sedang dari Rp9.000 menjadi Rp12.000 dan cabai merah keriting jenis halus dari Rp10.000 menjadi Rp16.000 per kg.

Selanjutnya cabai rawit dari Rp6.000 sampai Rp7.000 menjadi Rp18.000 per kg, kol bulat dari Rp2.000-3.000 naik menjadi Rp5.000 per kg, kenaikan paling drastis terjadi pada harga jual daun sop yang sebelumnya hanya Rp4.000 sampai Rp5.000 saat mengalami kenaikan hingga mencapai Rp16.000 per kg.

Seterusnya brokoli dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 sampai Rp20.000 per kg, sedangkan untuk daun bawang yang sebelumnya Rp12.000 saat ini turun menjadi Rp10.000 per kg.

Sementara itu untuk wortel naik menjadi Rp5.000 dari sebelumnya Rp2.500-3.000 per kg, tomat ukuran sedang Rp8.000 dari harga sebelumnya Rp5.000 per kg. Kenaikan harga ini juga terjadi pada bawang merah dari Rp24.000 menjadi Rp28.000 dan bawang putih dari Rp14.000 menjadi Rp18.000 per kg.

Adanya kenaikan aneka sayuran ini dikeluhkan para pembeli diantaranya diutarakan Ririn (27) warga Kelurahan Air Bang Kecamatan Curup Tengah, mengingat kenaikannya dinilai terlalu tinggi pada hal daerah itu selama ini dikenal sebagai pemasok sayuran untuk daerah-daerah lainnya di Bengkulu maupun luar daerah.

"Kami berharap kenaikan harganya tidak terlalu tinggi karena sayurannya kebanyakan dihasilkan petani dari Rejanglebong sendiri, masak daerah penghasil sayuran tapi harganya mahal sehingga warga sini tidak bisa membelinya," urai ibu satu anak ini.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014