Rejanglebong,  (Antara) - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, dari sektor pariwisata di daerah tersebut hingga saat ini mencapai Rp67 juta dari target sebesar Rp258 juta.

"Realisasi PAD sektor pariwisata dari dua lokasi wisata yang ada di Kabupaten Rejanglebong saat ini mencapai Rp67 juta dari target 2014 sebesar Rp258 juta atau berkisar 26 persen. Penerimaan ini berasal dari objek wisata Danau Mas Harun Bestari dan kawasan wisata Suban Air Panas," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rejanglebong, Rusli Jamal di Rejanglebong, Selasa.

Realisasi penerimaan PAD sektor pariwisata daerah tersebut kata dia, berasal dari kawasan wisata Danau Mas Harun Bestari (DMHB) sebesar Rp19,1 juta dari target Rp88 juta, kemudian dari objek wisata Suban Air Panas yang ditargetkan sebesar Rp172 juta dan saat ini sudah terealisasi sebesar Rp47,9 juta.

Penerimaan PAD sektor pariwisata pada dua lokasi ini tambah dia, merupakan pencapaian dalam enam bulan berjalan termasuk pada puncak kunjungan wisata saat liburan hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah lalu. Dari kedua lokasi wisata ini terjadi lonjakan pengunjung khususnya di Suban Air Panas, sedangkan di kawasan DMHB mengalami penurunan pengunjung karena dilokasi ini sedang dilakukan pengerjaan pembangunan fasilitas pendukung berupa lintasan jogging dan perbaikan pintu air.

Kawasan wisata DMHB dan Suban Air Panas yang dimiliki daerah itu kata dia, saat ini masih menjadi andalan dalam bidang pariwisata, kawasan wisata ini pada tahun sebelumnya mengumpulkan PAD sebesar Rp185 juta dari target sebesar Rp258 juta atau berkisar 72 persen.

Target ini tidak tercapai karena adanya penurunan pengunjung akibat meningkatnya tindak kejahatan yang terjadi di jalan lintas Curup - Lubuklinggau, Sumsel, sehingga banyak pengunjung yang berasal dari kota/kabupaten di Sumsel mengalihkan kunjungan ke daerah lainnya yang dinilai lebih aman.

Sementara itu untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada kedua lokasi wisata daerah itu pihaknya pada tahun ini mulai membangun sejumlah sarana prasarana pendukung diantaranya tempat wudhu dan jembatan di kawasan wisata Suban Air Panas. Kemudian pembangunan lintasan lari dan perbaikan pintu air di kawasan DMHB yang pembiayaannya berasal dari APBN, sedangkan untuk rencana pengerukan DMHB yang saat ini mulai mengalami pendangkalan belum bisa dilakukan mengingat pengerjaannya membutuhkan anggaran mencapai Rp4 miliar.

"Pengerukan DMHB ini membutuhkan anggaran Rp4 miliar, pengajuan pengerukan sudah dilakukan pada tahun anggaran 2013 lalu, baik ke Pemkab Rejanglebong, Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat namun sampai saat ini belum ada realisasinya. Untuk itu kami berharap pemerintah pusat bisa membantu pengerukan ini karena jika mengandalkan dana APBD anggarannya terbatas," ujarnya.***2***


Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014