Rejanglebong (Antara) - Harga jual kopi bijian di Kabupaten Rejanglebong Bengkulu dalam beberapa hari belakangan kembali mengalami penurunan harga dari Rp19.000 menjadi Rp16.000 - Rp17.000 per kilogram.

"Harga kopi ini ditingkatan petani saat ini turun menjadi Rp16.000 sampai Rp17.000 per kilogram, harga ini turun sejak beberapa hari setelah lebaran Idul Fitri lalu. Sebelumnya harga kopi disini Rp19.000 per kg, kemudian turun menjadi Rp18.000 dan saat ini turun lagi dikisaran Rp16.000 sampai Rp17.000 per kg," kata Saparudin (54) salah seorang petani kopi di Kecamatan Sindang Kelingi, Rabu.

Penurunan harga jual kopi ditingkatan petani di daerah tersebut kata dia, sangat memberatkan masyarakat mengingat pada tahun ini produksi kebun kopi mereka sedang mengalami penurunan akibat pengaruh cuaca. Jika sebelumnya produksi kopi mereka perhektarenya bisa menghasilkan kopi antara 1,9 ton hingga 2,5 ton namun saat ini produksinya kurang dari 1,5 ton.

Adanya penurunan harga ini tidak sebandingkan dengan pengeluaran untuk pemeliharaan kebun baik untuk upah kerja, pembelian pupuk dan obat-obatan pertanian yang belakangan mengalami kenaikan.

Penurunan ini juga membuat mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan harga serta untuk kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

Hal yang sama juga diutarakan Ramadon (35) petani kopi asal Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang, dan berharap harga jual kopi bijian ini dapat kembali stabil sehingga pendapatan mereka dapat memenuhi berbagai kebutuhan pokok dan biaya perawatan kebun kopi.

Sebelumnya pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rejanglebong menyebutkan luasan perkebunan kopi jenis robusta dan arabika di daerah itu saat ini mencapai 23.656 hektare dengan produksi pertahunnya lebih dari 100 ribu ton atau rata-rata produksi perhektare 2,5 ton.

Hasil produksi kopi Rejanglebong ini selain dipasarkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat juga dipasarkan ke Kota Bengkulu serta daerah lainnya seperti Palembang, Jambi, Padang hingga ke Jawa. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014