Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani sayur-mayur di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, mengeluh sebab harga produk mereka kini anjlok, misalnya tomat hanya Rp1.000 padahal pada sepekan sebelum dan sesudah Lebaran Rp4.000 per kilogram.

"Sekarang harga sayuran turun drastis. Kol, wortel, jagung manis dan sawi pahit di tingkat petani cuma Rp1.500 per kg. Tomat Rp1.000 per kg," kata Hariyanto (39) petani sayuran di kawasan Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah, Sabtu.

Sebelumnya, harga sayuran menunjukkan peningkatan harga. Kol bulat di tingkatan petani di kisaran Rp2.500-2.800 per kg. Kemudian sawi pahit  Rp3.000 per kg, wortel  Rp4.250 per kg, tomat Rp4.000 per kg,  jagung manis yang pada awal bulan puasa Ramadhan bertahan Rp3.000-3.500 per kg.

Saat ini jenis sayuran yang masih "memiliki harga" di tingkatan petani, tambah dia, adalah terong yang bertahan di kisaran Rp3.500, timun Rp3.000, brokoli Rp15.000 serta cabai merah keriting yang berkisar Rp9.000 sampai Rp10.000 per kg.

    
   Pupuk dan bibit
Sementara itu menurut Sumantri (50) petani sayuran di kawasan yang sama mengatakan, anjloknya harga sayuran berimbas menurunkan semangat petani untuk meneruskan usaha mengingat saat ini di Rejanglebong terjadi pula kelangkaan pupuk bersubsidi, serta harga benih aneka sayuran naik signifikan.

Bibit dalam kemasan yang mengalami kenaikan ini di antaranya cabai merah keriting per bungkus berat 1.000 gram kini Rp240.000 padahal ebelumnya Rp200.000, jagung manis Rp300.000 ribu per bungkus, kol per 10 grami Rp100.000,dan benih tomat Rp30.000 per 10 gram.

"Kami cuma bisa berharap harga sayuran ini bisa naik kembali, kalau harganya terus turun begini petani bakalan tidak menjalankan usahanya lagi karena kehabisan modal sedangkan pendapatan tidak sebanding," ujarnya.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014