Bupati Mukomuko Sapuan bersama Wakil Bupati Wasri menghadiri Rapat Paripurna pengesahan APBD 2023 di ruang sidang DPRD Mukomuko, Rabu (30/11).

DPRD Kabupaten Mukomuko, mengesahkan Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2023 sebesar Rp925 miliar.
 
Bupati Mukomuko Sapuan menuturkan kenaikan APBD Mukomuko tahun 2023 itu, didorong oleh dana alokasi khusus (DAK). 

"Kenaikan APBD ini dipengaruhi DAK. Salah satunya ada pembangunan Rumah Sakit Pratama yang bakal dibangun di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh pada tahun 2023 mendatang," ujarnya.

Sapuan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran DPRD Mukomuko serta semua pihak yang telah membahas RAPBD dari awal sampai ada kesepakatan dan di sahkan. 

Selanjutnya, Perda APBD Mukomuko akan dievaluasi oleh gubernur dalam tempo 10 hari kedepan. Bupati berharap evaluasi gubernur ini nanti tidak banyak terdapat koreksi. 

"Alhamdulillah pengesahan APBD kita masih di rentan waktu normal yang ditentukan. Saya ucapkan terimakasih kepada DPRD dan semua pihak yang membahas, termasuk juga kepada seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, setelah masuk tahun anggran 2023 nanti, pembangunan bisa langsung di mulai.

Ketua DPRD Mukomuko Ali Saftaini mengatakan semua proses tahapan penganggaran sudah selesai dan sudah ada kesepakatan tinggal tugas eksekutif untuk melaksanakan evaluasi ke pihak provinsi.

Ali Saftaini mengatakan, Insha Allah dalam waktu dekat atau 15 hari kedepan evaluasi selesai sehingga memasuki awal tahun 2023 sudah punya nomor register APBD dan mulai bulan Januari APBD sudah bisa dipakai.

Menurutnya, APBD 2023 disahkan masih  batas koridor yang ditentukan oleh peraturan perundangan yang berlaku.

Ia menjelaskan, postur APBD 2023 ada sedikit penambahan angka di belakangnya.

Ia mengungkapkan, untuk pendapatan jumlahnya di angka Rp925 miliar, untuk belanja pemerintah daerah setempat sebesar Rp980 miliar, atau ada  defisit Rp54 miliar.

"Di sisi yang lain pembiayaan kita prediksi di angka Rp56 miliar.  Mengapa pembiayaan kita berani sediakan sebesar Rp56 miliar karena tahun kemaren pembiayaan kita di angka Rp70 miliar," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan pembiayaan Rp56 miliar ada pengeluaran pembiayaan sekitar Rp2,5 miliar sehingga sisa pembiayaan atau pengeluaran pembiayaan di angka Rp54 miliar  
itu pun untuk mengimbangi  kekurangan belanja belanja, yang kurang itu akan ditutupi dengan  pembiayaan.

"Kami garis bawahi sumber pendapatan tidak hanya sisa lebih penghitungan anggaran atau Silpa,  yang namanya pembiayaan itu Silpa dan namanya penerimaan pembiayaan," ujarnya. (Adv)

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022