Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaiki jembatan beton di daerah itu yang putus di bagian pangkal akibat banjir yang terjadi belum lama ini.
"Kita akan ke Jakarta guna meyakinkan pihak BNPB bahwa jembatan yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dengan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup yang terputus ini sangat vital," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin, di Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan, perbaikan jembatan itu diperkirakan akan menelan anggaran yang cukup besar sedangkan anggaran di daerah itu saat ini sangat terbatas sehingga hanya bisa mengandalkan bantuan pemerintah pusat melalui dana rehabilitasi dan rekonstruksi ke BNPB.
Kondisi jembatan beton yang terputus tersebut, kata dia, sebelumnya pada 31 Agustus 2022 lalu digerus banjir akibat meluapnya Sungai Musi di wilayah itu.
Pangkal jembatan ini kemudian mereka perbaiki dengan menimbun dan memasang pagar dari pohon kelapa, namun pada 7 November kembali terjadi banjir dan memutuskan pangkal jembatan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
"Kerusakannya sudah cukup parah sehingga kalau menggunakan dana APBD Kabupaten Rejang Lebong terlebih dahulu harus dianggarkan dalam APBD tahun 2023, sedangkan APBD sudah disahkan sehingga baru bisa masuk pada APBD Perubahan 2023 mendatang." katanya.
Kondisi jembatan yang sudah ditutup ini, kata dia, sudah ditinjau tim dari BPBD Provinsi Bengkulu sebelum usulan ke BNPB dikirimkan beberapa waktu lalu.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rejang Lebong minta BNPB perbaiki jembatan rusak akibat banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
"Kita akan ke Jakarta guna meyakinkan pihak BNPB bahwa jembatan yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dengan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup yang terputus ini sangat vital," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin, di Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan, perbaikan jembatan itu diperkirakan akan menelan anggaran yang cukup besar sedangkan anggaran di daerah itu saat ini sangat terbatas sehingga hanya bisa mengandalkan bantuan pemerintah pusat melalui dana rehabilitasi dan rekonstruksi ke BNPB.
Kondisi jembatan beton yang terputus tersebut, kata dia, sebelumnya pada 31 Agustus 2022 lalu digerus banjir akibat meluapnya Sungai Musi di wilayah itu.
Pangkal jembatan ini kemudian mereka perbaiki dengan menimbun dan memasang pagar dari pohon kelapa, namun pada 7 November kembali terjadi banjir dan memutuskan pangkal jembatan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
"Kerusakannya sudah cukup parah sehingga kalau menggunakan dana APBD Kabupaten Rejang Lebong terlebih dahulu harus dianggarkan dalam APBD tahun 2023, sedangkan APBD sudah disahkan sehingga baru bisa masuk pada APBD Perubahan 2023 mendatang." katanya.
Kondisi jembatan yang sudah ditutup ini, kata dia, sudah ditinjau tim dari BPBD Provinsi Bengkulu sebelum usulan ke BNPB dikirimkan beberapa waktu lalu.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rejang Lebong minta BNPB perbaiki jembatan rusak akibat banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022