Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, berencana menggunakan anggaran sekitar Rp500 juta dari pos anggaran belanja tidak terduga untuk membangun pangkal jembatan yang putus akibat banjir di daerah ini.
"Pembangunannya tahun 2023 tetapi skemanya BTT kalau diperbolehkan dan ada regulasi BTT boleh digunakan untuk penanganan pascabencana," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Apriansyah di Mukomuko, Jumat.
Banjir banjir yang melanda daerah ini pada dua Minggu yang lalu memutuskan pangkal jembatan di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Air Rami.
Pangkal jembatan putus karena kurangnya pengaman, untuk itu pangkal jembatan tersebut membutuhkan konstruksi bangunan bronjong di pangkal untuk menghindari gerusan air.
"Kebutuhan anggaran untuk membangun bangunan bronjong dan pasangan batu untuk pengaman pangkal jembatan yang putus di wilayah tersebut tersebut sekitar Rp500 juta," katanya.
Untuk sementara ini, ia mengatakan, pihaknya telah membangun jembatan darurat dan kini jembatan tersebut sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat.
Ia mengatakan, pihaknya menggunakan material kayu untuk membangun pangkal jembatan yang putus tersebut tetapi jembatan darurat tersebut tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermuatan berat.
Untuk sementara ini, ia meminta, kepada pengguna kendaraan terutama yang membawa tandan buah segar kelapa sawit di wilayah ini untuk tidak membawa muatan berat melewati jembatan tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya menggunakan dan pemeliharaan jalan dan jembatan untuk membangun jembatan darurat di pangkal jembatan yang putus tersebut.
Pihaknya selain membangun pangkal jembatan yang putus, termasuk membangun gorong-gorong yang putus akibat banjir, yakni gorong-gorong yang berada di jalan belakang Polsek Ipuh yang menghubungkan Desa Medan Jaya dengan Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ipuh, demikian Apriansyah.