Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan semua air sungai di daerah itu layak dikonsumsi oleh masyarakat karena telah memenuhi standar baku mutu.

"Pihak pabrik kelapa sawit rutin setiap bulan melaporkan uji laboratorium limbah kolam terakhir yang dibuang ke sungai kepada kami, dan hasilnya memenuhi baku mutu," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Mukomuko, Risber di Mukomuko, Selasa.

Laporan uji laboratorium setiap bulan yang diterima oleh instansi itu, menurut dia, lebih cepat ketimbang sebelumnya enam bulan sekali, sedangkan peraturan pemerintah nomor 27/2007 minimal tiga bulan sekali.

Sebab, setiap bulan petugas KLH rutin mengawasi air sehingga dan kewajiban yang sama bagi pihak perusahaan agar melaporkan hasil uji laboratotium kolam limbahnya saat kegatan pengawasan.

"Kami selalu sampaikan pada semua perusahaan betul-betul mengelola limbah sesuai dengan aturan yanga ada dalam upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan," ujarnya menambahkan.

Disinggung upaya instansi itu membuktikan sendiri baku mutu air sungai di daerah tersebut, menurut dia, pihaknya saat ini terkendala dengan ketiadaan dana untuk melakukannya.

"Dananya untuk itu tidak ada, tetapi itu bisa dilakukan setelah semua fasilitas laboratorium lingkungan hidup dilengkapi," ujarnya menjelaskan.

Ia menerangkan, begitu pentingnya daerah tersebut memiliki laboratorium agar pengujian baku mutu air sungai termasuk air limbah pabrik kelapa sawit bisa dilakukan sendiri.

"Kalau kini sesuai dengan laporan hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Sucopindo Medan," ujarnya.

Sementara itu, ia menyebutkan, ada enam sungai besar di daerah tersebut, yakni Sungai Serik, Sungai Manjuto, Sungai Selagan, Sungai Bantal, Sungai Teramang, dan Sungai Muar.

Kepala Desa Teruntung Ali Kasan sebelumnya mengungkapkan keraguannya terhadap hasil uji laboratorium kualitas air Sungai Betung diwilayahnya karena tidak sesuai dengan kondisi dan kualitas air sungai itu.

"Kami tidak yakin kalau Sungai Betung tidak tercemar karena kondisinya saja berminyak dan warnanya sangat keruh," ujarnya.

Warga di daerah itu, kata dia, tidak ada yang berani mengambil air sungai karena khawatir bisa terjadi penyakit kulit dan berbagai penyakit lain.(fto)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012