Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah daerah mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di daerah itu.

"Potensi yang di miliki Kabupaten Rejang Lebong ada sektor pariwisata dan pajak daerah namun selama ini belum dikelola maksimal," kata Ketua DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Mahdi Husen di Rejang Lebong, Bengkulu, Kamis.

Dia menjelaskan potensi sektor pariwisata dan pajak daerah ini jika dikelola secara maksimal akan meningkatkan PAD Rejang Lebong yang selama ini tidak kunjung naik akibat tidak bertambahnya sumber-sumber pendapatan yang baru.

Dengan adanya peningkatan PAD, kata dia, maka Kabupaten Rejang Lebong tidak hanya mengandalkan dana alokasi umum (DAU) yang ditransfer oleh pemerintah pusat.

"Selain ada upaya-upaya untuk meningkatkan PAD dari berbagai potensi yang ada, kita juga mengharapkan dana bagi hasil atau DBH dari Pemprov Bengkulu yang kita terima pada tahun ini sesuai target," terangnya.

Dirinya juga mengingatkan kalangan OPD di Kabupaten Rejang Lebong hendaknya bisa mencari sumber dana ke pemerintah pusat.

Hal ini penting dilakukan karena APBD Kabupaten Rejang Lebong 2023 yang jumlahnya berkisar Rp1 triliun sebagian besar adalah belanja pegawai sehingga untuk kegiatan pembangunan jumlahnya sanga terbatas.

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Rejang Lebong Andi Ferdia menyebutkan target PAD 2022 sebesar Rp79,9 miliar, di mana hingga akhir tahun lalu baru terealisasi 65 persen atau Rp51 miliar lebih.

Pihaknya, kata dia, sudah berupaya maksimal agar penarikan PAD ini bisa terpenuhi seusai target, namun capaian hingga akhir tahun belum maksimal.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023