Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyoroti adanya kelangkaan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram di wilayah itu yang terjadi sejak awal puasa Ramadhan 1445 Hijriah lalu.
Ketua Komisi II DPRD Rejang Lebong Wahono usai memimpin dengar pendapat dengan agen gas bersubsidi di DPRD Rejang Lebong, Senin, mengatakan kalangan warga di daerah itu mengeluhkan adanya kelangkaan gas 3 kg sejak awal Ramadhan lalu, kalau pun ada harga jualnya telah melebihi HET bahkan bisa mencapai Rp40.000 per tabung.
"Salah satu langkah yang kita lakukan dalam menyikapi kelangkaan serta tingginya harga elpiji 3 kg ini ialah dengan berkirim surat ke PT Pertamina," kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya banyak menerima keluhan dari masyarakat setempat adanya kelangkaan dan kalau pun ada yang menjualnya jauh di atas HET.
"Dari hearing dengan dinas terkait dan agen gas. Ini tadi terungkap kalau tanggal merah, pasokan gas tidak masuk sehingga menimbulkan kelangkaan. Kemudian masyarakat kita juga membeli gas tidak cukup satu atau dua tabung saja, tetapi juga menyimpannya sebagai stok," kata dia.
Selain itu dalam pertemuan ini juga terungkap adanya oknum-oknum yang bermain di bawah agen, pangkalan yang memanfaatkan situasi sehingga mereka bersepakat untuk membuat usulan agar pasokan harus dikirim setiap hari, serta meminta Pertamina membuat regulasi yang ketat agar tepat sasaran.
Menurut dia, dari informasi yang diberikan pihak agen dalam hearing ini jika kuota gas ukuran 3 kg di Rejang Lebong cukup untuk memenuhi kebutuhan, selain itu gas-gas dari daerah lain seperti dari Kabupaten Lebong, Kepahiang dan bahkan dari Kota Lubuklinggau, Sumsel, juga beredar di Rejang Lebong.
Perwakilan Agen elpiji bersubsidi dari PT Putri Cempaka Lestari Nowan Kurniadi Irawan menyebutkan pihaknya beranggapan bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Rejang Lebong hanya isu saja, karena secara alokasi yang diterima daerah itu seharinya mencapai 7.280 tabung.
Gas yang masuk ini, disebar kepada 308 pangkalan yang berada di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, sehingga secara alokasi kebutuhan masyarakat setempat tidak akan kurang.
"Menjelang hari-hari besar khususnya lebaran ini kebutuhan masyarakat akan gas elpiji meningkat, kemudian tidak ada penambahan alokasi sehingga ada kepanikan di tengah-tengah masyarakat yang awalnya hanya membeli satu kemudian membeli sampai tiga tabung," terangnya.
Sejauh ini untuk membatasi warga membeli gas elpiji 3 kg, tambah dia, juga belum ada aturannya. Sedangkan untuk HET gas elpiji 3 kg untuk wilayah Kabupaten Rejang Lebong harganya di tingkat pangkalan Rp20.000.
DPRD Rejang Lebong soroti kelangkaan gas elpiji bersubsidi
Selasa, 26 Maret 2024 4:15 WIB 880