Pekanbaru,  (Antara) - Sebanyak 10 provinsi berpartisipasi dalam Pekan Bahasa se-Sumatera selama lima hari, 9-14 September 2014, di Pekanbaru untuk mempertahankan ciri khas kebudayaan Melayu.

         Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Agus Sri Danar Dana di Pekanbaru, Selasa (9/9), mengatakan lebih dari 250 tamu utusan Balai Bahasa dari 10 provinsi se-Sumatera yang antara lain kalangan sastrawan, seniman, budayawan, pelajar, dan guru mengikuti kegiatan tersebut.

         Dia mengatakan Melayu selama ini identik dikaitkan dengan negara tetangga, terutama dari sisi politis seolah-olah rumpun kebudayaan tersebut dari negara tetangga itu.

         Padahal, katanya, Melayu meliputi banyak daerah, termasuk yang berasal dari beberapa wilayah Indonesia, khususnya Pulau Sumatra.

         "Terlepas dari anggapan tersebut benar atau tidak, yang pasti kita berupaya untuk mempertahankan kebudayaan Melayu melalui kegiatan ini," katanya.

         Dia menjelaskan dalam perhelatan itu dilaksanakan bermacam perlombaan, seperti membaca puisi, syair, balas pantun, mendongeng, cerita rakyat, dan atraksi kesenian tradisional dari setiap provinsi.

         Para peserta merupakan tingkat pelajar dan umum yang menjadi orang pilihan atau para juara dalam perlombaan yang dilaksanakan di tingkat provinsi masing-masing.

         Disamping itu, katanya, diskusi mengenai perkembangan kesenian, kebudayaan, dan sastra Melayu terkini.

         Dia berharap dengan dilaksanakan kegiatan itu, mampu memberikan nilai positif dalam memelihara sastra dan bahasa di bumi Melayu, khususnya bagi para peserta yang terlibat di dalamnya.

         Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Mahsun mengatakan kegiatan tersebut perlu dilaksanakan karena bisa menjadi salah satu alat untuk mempersatukan antardaerah.

         "Bahasa dan sastra itu dapat menjadi alat untuk membangun silaturahim sehingga kita bisa merasa lebih dekat antara satu dengan yang lainnya," katanya.

         Sastrawan dari Sumatera Barat Zelfeni Wimra mengatakan mereka datang 19 utusan, dimana sebagian mereka akan mengikuti perlombaan, seperti yang diusung panitia pelaksana dan yang lainnya akan mengikuti diskusi.

         Penulis sastra dari "Ranah Minang" itu juga menyebutkan bahwa di antara para utusan dari Sumbar merupakan para juara di bidang bahasa di daerahnya. ***3***

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014