Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kuota program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) tahun 2023 hanya bertambah 1.500 orang dari tahun sebelumnya 10.029 orang.

"Dari yang kita usulkan untuk mencapai Universal Health Coverge atau UHC, untuk asuransi semesta sebanyak 26.000 orang namun dalam perjalanannya anggaran untuk program ini dipotong Rp8,5 miliar, dengan jumlah ini hanya bertambah 1.500 orang dari tahun sebelumnya," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Rephi Meido Satria saat dihubungi di Rejang Lebong, Selasa.

Dia menjelaskan, anggaran program Jamkesda yang bersumber dari APBD Rejang Lebong 2023 tersebut sebelumnya diusulkan sebesar Rp20 miliar, namun karena anggarannya berkurang tinggal Rp11 miliar lebih sehingga masyarakat tidak mampu di daerah itu yang belum terdaftar JKN-KIS hanya sebagian kecil saja yang bisa diakomodir.

Penambahan peserta Jamkesda terintegrasi dengan BPJS kesehatan ini, kata dia, hanya diberikan kepada warga yang sakit dan menjalani rawat inap saja. Sedangkan untuk peserta baru belum bisa mereka daftarkan sebagai peserta JKN-KIS di daerah itu.

Anggaran program Jamkesda Rejang Lebong tahun ini hanya cukup untuk membayar iuran peserta JKN-KIS yang sudah didaftarkan sebelumnya sebanyak 10.029 orang saja dengan nilai mencapai Rp8,7 miliar, sedangkan sisanya Rp2 miliar lebih akan digunakan untuk warga yang belum terdaftar Jamkesda yang menjalani perawatan.

"Takutnya anggaran habis, saat ini anggarannya hanya ada untuk yang sakit dan menjalani rawat inap saja, baru kita daftarkan sebagai peserta JKN-KIS," terangnya.

Menurut dia, penambahan peserta JKN-KIS sebanyak 26.000 orang yang sudah direncanakan ini akan diupayakan terealisasi mengingat ada kesepakatan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Rejang Lebong akan menunggu dana Silpa 2022, di mana Silpa Dinkes Rejang Lebong saja mencapai Rp6 miliar.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023