Mukomuko (Antara) - Penghasilan nelayan Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sepekan terakhir menurun drastis dibandingkan sebelumnya.
"Turun drastis penghasilan nelayan. Karena ombak besar dan angin berhembus kencang dan tidak terarah," kata Sekretaris Kelompok Nelayan Kelurahan Koto Jaya, Sahrial, di Mukomuko, Sabtu.
Penurunan penghasilan nelayan itu, sebutnya, terlihat dari berkurangnya hasil tangkapan 'lore' atau ikan untuk dijemur meliputi ikan teri, kase, udang sae, mencapai 70 persen.
Sedangkan, menurutnya, secara keseluruhan hasil tangkapan nelayan dari melaut sebelumnya bisa mencapai sekitar tiga ton per hari, bahkan bisa lebih.
Karena, hitungannya, lanjut dia, dari sebanyak 14 perahu payang yang rutin beroperasi di perairan laut di wilayah itu, setiap perahu bisa menangkap ikan sebanyak 500 kilogram bahkan sampai satu ton per hari.
"Kami rata-ratakan saja sebelumnya hasil tangkapan nelayan dari melaut sekitar tiga ton per hari," ujarnya.
Namun, katanya, saat ini hasil tangkapan nelayan menurun drastis hanya satu ton per hari bahkan untuk mendapatkan sebanyak itu sangat sulit.
Dikatakannya, penurunan penghasilan nelayan ini berdampak terhadap ekonomi mereka karena mayoritas nelayan yang berjumlah sebanyak 555 orang tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Menurut dia, berbeda dengan nelayan di Kecamatan Ipuh dan Air Rami, selain menjadi nelayan mereka juga punya lahan sawah dan lahan perkebunan.
"Kalau warga ini di sini pekerjaan utamanya sebagai nelayan. Saat hasil tangkapan sedikit sangat berpengaruh dengan penghasilannya," ujarnya lagi.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014