Pamekasan (Antara) - Berkurban dengan cara patungan yang sering diterapkan di sekolah, sesuai syariat Islam hukumnya tidak sah, kata Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Al-Mujtamak Pamekasan, Samhari Ismail.

"Pada prinsipnya, kurban itu untuk pribadi, bukan badan atau lembaga," katanya di Pamekasan, Senin.

Dalam acara kajian keagamaan yang digelar oleh Lembaga Kajian Islam Mujahidin (LKIM) Pamekasan bertajuk "Kurban Menurut Sunnah" Ismail menjelaskan, selama ini kurban atas nama lembaga memang sering dipraktikkan. Terutama di lingkungan pemkab dan lembaga pendidikan.

Misalnya, ujar dia, para PNS di lingkungan pemkab diharuskan memberikan sumbangan untuk berkurban dengan besaran uang antara Rp25 ribu hingga Rp50 ribu.

Dari hasil sumbangan itu, akhirnya terkumpul sejumlah uang yang bisa dibelikan hewan untuk dikurbankan, baik berupa sapi ataupun sejumlah kambing atas nama lembaga pemerintah.

"Dalam hal ini jelas tidak sah sebagai kurban. Karena seperti yang kami sampaikan tadi bahwa kurban itu untuk jiwa, personal, bukan lembaga," katanya.

Kejadian seperti ini, katanya, juga sering terjadi di sejumlah lembaga pendidikan dengan cara yang sama.

Kemudian, pihak sekolah menyembelih hewan kurban untuk dibagi-bagikan kepada yang berhak.

"Hukumnya juga sama. Tidak sah sebagai kurban dan tidak akan mendapatkan pahala berkurban. Tapi jika tujuannya untuk pendidikan itu boleh-boleh saja," kata Samhari Ismail.

Ketentuan tentang kurban untuk personal, bukan lembaga atau badan ataupun organisasi ini, menurutnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Majmuk linnawawi.

Dalam kesempatan itu, Samhari juga menceritakan asal mula kurban, yakni berawal dari Nabi Ibrahim, yang selalu menyembelih hewan peliharaannya setiap ada tamu yang datang ke rumahnya.

Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim sempat menyampaikan pernyataan bahwa, andai dia memiliki anak laki-laki tapi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya, maka ia akan melakukan perintah itu.

"Sebab kebiasaan berkurban Nabi Ibrahim kala itu sebagai proses mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014