Pasuruan (Antara) - Mantan wartawan dan fotografer LKBN Antara Pasuruan (alm) Musyawir yang akrab disapa Mbah Wir menerima penghargaan "Maslahat Award" pada peringatan Hari Jadi ke-1.085 Kabupaten Pasuruan.

"Penghargaan ini diberikan kepada masyarakat yang berprestasi berupa 'Maslahat Award' sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat yang berperan aktif dalam suksesnya pembangunan," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Jumat.

Dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan (18/9) itu, Pemkab Pasuruan memberikan penghargaan kepada 120 kelompok masyarakat dan perorangan yang berpartisipasi dalam memajukan program pembangunan, termasuk (alm) Mbah Wir yang menerima "Maslahat Award" untuk kategori Wartawan Berprestasi.

"Ada 120 jenis penghargaan yang diberikan kepada perusahaan, perorangan, PNS, wartawan, kelompok masyarakat serta para tokoh peraih penghargaan tingkat nasional," kata Irsyad Yusuf.

Menurut dia, Mbah Wir pantas menerima apresiasi atas dedikasinya dengan peran dan kewenangannya ikut berperan aktif dalam memajukan pembangunan Kabupaten Pasuruan.

"Ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada wartawan yang menyebarkan informasi sehingga dapat diketahui secara luas tentang program pembagunan di Kabupaten Pasuruan," katanya.

Almarhum sempat bekerja pada Harian Sore "Surabaya Post" hingga ditutup dan akhirnya bekerja di LKBN Antara Biro Jatim. Selama bekerja pada koran sore itu, almarhum pernah menjadi pemenang lomba karya tulis bidang Perkebunan Tebu (1990), Pariwisata (1996), Pengairan (1997), dan Pertanian (2001).

Saat berkarir di Antara, Mbah Wir pernah menjadi finalis pada kategori Foto Berita pada ajang "Anugerah Adiwarta Sampoerna" pada 2008 melalui hasil fotonya yang berjudul "Tragedi Zakat".

Bahkan, 3-4 bulan menjelang akhir hayatnya pun, masih menorehkan prestasi dengan meraih Anugerah Adiwarta 2012, karena tulisannya yang berjudul "Nasib Nasab Nikah Siri" dinyatakan menjadi pemenang kategori cetak online Antarajatim.com dalam kategori liputan kemanusiaan bidang hukum.

Pada 13 Desember 2012, saat HUT ke-75 ANTARA, karya almarhum yang mengupas nasib anak-anak hasil pernikahan siri dari sudut pandang hukum itu, mendapat apresiasi ANTARA Pusat di Jakarta untuk menerima anugerah karya tulis terbaik (Nasib Nasab Nikah Siri) sebagai pemenang Harapan III HUT ke-75 ANTARA.

Mbah Wir tidak hanya menulis. Almarhum juga mendedikasikan hidupnya dengan mendirikan Yayasan Permata Siwi yang bergerak di bidang pendidikan yang menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada 2008 yang akhirnya mendirikan TKLB dan SMPLB.

Pada 2012, Mbah Wir menunaikan ibadah haji bersama istri tercinta, Sri Rahayu Sulistyani. Sepulang dari ibadah haji, almarhum terdiagnosa mengidap penyakit tumor stadium 3, namun aktivitasnya sebagai seorang jurnalistik tetap berjalan hingga menyerah kepada takdir pada Jumat, 19 April 2013. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014