Bengkulu,  (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pemuda dan Olahraga setempat mengungkapkan rasa kekecewaan atas bantuan hibah lapangan atletik dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI ditolak oleh IAIN Bengkulu.

"Saya tidak tahu mengapa rektor IAIN menolak pemberian itu, padahal kalau dapat, Bengkulu akan memiliki lapangan atletik sintetik bertaraf internasional," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, Maizuardi di Bengkulu.

Padahal, menurut dirinya, pihak Kemenpora telah melakukan survei kelayakan lahan IAIN Bengkulu yang akan direncanakan untuk dibangun lapangan atletik.

"Anggaran yang disediakan mencapai Rp11 miliar, oleh karena itu, Bengkulu tidak jadi memiliki sarana olahraga yang bertaraf internasional, padahal kita sedang menggalakkan perbaikan prestasi olahraga," kata dia.

Maizuardi mengungkapkan karena Bengkulu menolak, hibah dari Kemenpora RI tersebut dialihkan ke Kota Ambon, Provinsi Maluku.

"Kita akan berusaha pada 2015, Bengkulu medapatkan hibah itu kembali, sekarang kita sedang mengupayakan lokasi pembangunan, karena diminta lokasi universitas, dan harus memenuhi standarisasi," katanya.

Universitas Bengkulu, menurutnya, telah menyatakan kesiapan menyediakan lahan pembangunan untuk lapangan atletik sintetik itu.

"Tetapi, setelah kita ukur luasnya hanya cukup untuk empat lintasan lari, sedangkan yang diminta bisa mengakomodasi sampai enam lintasan, kita sedang mengupayakan itu, atau mencari lokasi lain, seperti di sekitar DPRD Kota Bengkulu, di sana tersedia lahan kosong," ucapnya.

Gagalnya pembangunan infrastruktur olahraga tersebut, kata Maizuardi memperkecil peluang daerah itu menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah yang akan digelar pada 2015.

"Kita akan upayakan sebelum Porwil, sarana dan prasarana, termasuk lapangan atletik sintetik itu bisa direalisasikan," ujarnya.

***3***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014