Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Kementerian terkait pengawasan dan penarikan obat sirup yang memiliki kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) merek Praxion.

"Kami masih menunggu surat edaran dari Kementerian Kesehatan untuk daerah terkait dengan isu nasional dan pasti akan merujuk pada kebijakan dari pada pemerintah pusat terkait dengan penarikan," kata Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Kota Bengkulu, Kamis.
 
Namun, untuk penyetopan obat-obatan yang dicurigai dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan khususnya penyakit gagal ginjal akut terhadap anak akan ditindaklanjuti oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan pemeriksaan terhadap obat yang diduga mengandung zat yang berbahaya.
 
Sebab, biasanya Kemenkes RI akan mengeluarkan surat edaran ke daerah jika situasi dan ditemukan adanya temuan kasus serta kejadian sangat meresahkan atau mengkhawatirkan di daerah.
 
"Kementerian Kesehatan melihat bagaimana kondisi kejadiannya, kalau kasusnya itu banyak dan ini meresahkan pasti mereka akan membuat surat edaran. Dengan adanya kasus, kemudian akan ditindaklanjuti oleh BPOM untuk melakukan pemeriksaan terhadap obat sirup yang beredar," ujarnya.
 
Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan obat-obatan di wilayah Bengkulu dan jika ada masyarakat yang mengalami gejala gagal ginjal akut terhadap anak agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
 
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kabupaten/kota untuk memantau dan mendata kasus gagal ginjal akut sehingga jika ditemukan kasus dapat segera ditangani.
 
Dinkes Bengkulu telah menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu menjadi rumah sakit rujukan kasus gagal ginjal akut.
 
"Kami terus memantau perkembangan di wilayah terhadap kasus gagal ginjal akut. Kalau ada masyarakat kita yang mengalami hal yang sama seperti kasus pertama tentu kita harus segera tangani, terutama dengan tenaga medis kita, dengan dokter anak," sebut Herwan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023