Bengkulu (Antara) - Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus Provinsi Bengkulu direncanakan meningkat menjadi rumah sakit rujukan pusat jantung regional bila perlengkapanannya sudah terealisasi.

"Di RS M Yunus sudah diresmikan pelayanan kateterisasi jantung, kalau ke depan sudah ada dokter spesialis bedah khusus jantung di RS ini, maka akan menjadi pusat pelayanan jantung regional yang ke 13 se Indonesia," kata Direktur Umum RS Jantung Harapan Kita Dr Iwan Dakota, Sp JP saat menghadiri peresmian pelayanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah di RSUD M Yunus, Bengkulu, Senin.

Oleh sebab itu dia meminta kepada Gubernur Bengkulu, untuk menyiapkan tenaga dokter yang siap dilatih di RS Jantung Harapan Kita.

"Sekarang rumah sakit ini sudah menjadi pusat rujukan pelayanan jantung untuk Provinsi Bengkulu, untuk menjadi pusat jantung regional, harus memiliki fasilitas bedah terbuka, serta untuk melatih dokter bedah jantung membutuhkan waktu lima sampai enam tahun," kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut, Iwan mengatakan, membutuhkan dukungan anggaran hingga Rp8 miliar.

"Bedah terbuka, dibutuhkan tenaga dokter, itu yang kita minta ke gubernur, selanjutnya untuk sarana, dibutuhkan ruang OK bedah khusus untuk jantung, dan itu memang cukup mahal, biaya peralatan untuk menggantikan jantung dan paru pasien selama operasi berlangsung, dibutuhkan anggaran dua sampai tiga miliar rupiah, kalau standar yang kita gunakan sekarang untuk sarana dan prasarana bedah terbuka mencapai tujuh sampai delapan miliar rupiah," katanya.

Dengan peresmian pelayanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah di RSUD M Yunus, dia mengatakan, masyarakat bisa mengobati keluhan penyakit jantung tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.

"90 persen penyakit jantung bisa ditangani dengan pelayanan kateterisasi," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah mengungkapkan, angka pasien penyakit jantung di daerah tersebut masih cukup tinggi.

Pada 2013, terdata sebanyak 649 pasien penyakit jantung yang dirawat di RS M. Yunus.

"Sebanyak 82 orang meninggal dan sebagian dirujuk ke RS jantung di Jakarta," ujarnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014