Jakarta (Antara) - Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu mencatat kurun waktu Januari hingga Oktober 2014 sebanyak 39 kuntum bunga langka Rafflesia sp mekar di kawasan hutan di Provinsi Bengkulu.

"Sudah 39 kuntum bunga rafflesia mekar, terutama jenis Rafflesia Arnoldii dan Rafflesia Bengkuluensis," kata Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Saat ini kata  Sofian, satu kuntum Rafflesia Arnoldii juga mekar di kawasan Cagar Alam Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Keunikan bunga langka dengan ukuran terbesar di dunia itu dapat dinikmati masyarakat.

Ia mengatakan bunga langka tersebut sebagian besar ditemukan mekar di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Kabupaten Kepahiang dan Hutan Cagar Alam Taba Penanjung, Bengkulu Tengah.

Selain di dua lokasi ini, ada juga yang ditemukan mekar di kawasan hutan di Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur.

Jenis Rafflesia arnoldii banyak mekar di Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Seluma. Sedangkan jenis Rafflesia bengkuluensis memiliki habitat di Kabupaten Kaur.

"Kami menduga sebenarnya jumlah yang mekar masih lebih banyak, karena tidak semua daerah dapat kami pantau," tambahnya.

Ia mencontohkan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko juga pernah ditemukan bunga Rafflesia padma mekar di kawasan hutan.

Sofian mengatakan keberadaan bunga Rafflesia di kawasan hutan Bengkulu mendesak dilestarikan sebab terancam perambahan hutan dan lahan.

"Ada juga yang mekar di wilayah kebun masyarakat seperti di Kabupaten Kepahiang, jadi perlu upaya serius untuk perlindungan," katanya.

Ia mengatakan penunjukan Provinsi Bengkulu sebagai tuan rumah simposium internasional rafflesia dan amorphopalus pada 2015 sangat strategis untuk penyelamatan bunga langka tersebut.

Beberapa kawasan di Bengkulu merupakan kawasan yang sangat potensial akan keragaman hayatinya sehingga diperlukan kebijakan yang menunjang kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan sekaligus melindungi aset-aset keragaman flora-fauna.***3*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014