Jakarta (Antara) - Indonesia mendapatkan fasilitas promosi perdagangan secara komprehensif di Asia Tenggara melalui Import Promotion Desk Jerman, yang tertuang dalam Statements of Cooperation on Trade Promotion antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan IPD Jerman.

Dalam siaran pers yang diterima, penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-29 dan disaksikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kepala Divisi Ekonomi Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia Holger Seubert.

Cakupan kerja sama antara Indonesia dan Jerman tersebut fokus pada tiga kelompok produk ekspor Indonesia ke pasar Jerman, yaitu natural ingredients for food, pharma, and cosmetics; fresh fruit and vegetables; dan tropical timber products.

"Tiga kategori produk tersebut merupakan produk ekspor utama dan prospektif Indonesia. Namun, nilai ekspornya ke Jerman masih relatif kecil karena Jerman lebih banyak mengimpor dari negara lain," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Rabu.

Nus berharap kerja sama tersebut dapat memberi manfaat bagi para pelaku usaha Indonesia yang pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan neraca perdagangan bilateral Indonesia dan Jerman.

Nus menyatakan optimistis kerja sama itu dapat menjadi salah satu instrumen efektif bagi eksportir Indonesia yang memiliki keinginan membangun bisnis dengan buyers di Jerman secara berkesinambungan.

"Import Promotion Desk (IPD) akan menjadi penghubung yang mempertemukan eksportir Indonesia dengan importir Jerman sehingga bisa menghasilkan kontrak dagang yang menguntungkan kedua belah pihak dalam jangka panjang," lanjut Nus.

Import Promotion Desk Jerman akan memberikan program capacity building untuk pelaku usaha dan pegawai Kementerian/Lembaga/Asosiasi di Indonesia.

Import Promotion Desk juga menghubungkan website kedua organisasi untuk kepentingan promosi perdagangan dan menyediakan informasi terkait dengan perkembangan dan peluang pasar Jerman untuk beberapa produk tertentu.

Selain itu, kata dia, IPD juga menawarkan bentuk fasilitasi baru yang belum pernah diberikan oleh mitra kerja sama Ditjen PEN sebelumnya, yaitu fasilitas penyelenggaraan business matching dengan buyers potensial, company visit ke perusahaan-perusahaan terkait, serta study tours gratis bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengikuti pameran dagang, khususnya di Jerman maupun di negara-negara anggota Uni Eropa.

Berdasarkan data statistik, Jerman merupakan pasar tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-11. Selama periode 2009--2013, total perdagangan Indonesia-Jerman tumbuh dengan tren sebesar 11,36 persen per tahun dan mencapai 7,30 miliar dolar AS.

Pada tahun 2013 ekspor Indonesia tercatat sebesar 2,88 miliar dolar AS, sedangkan pada periode Januari--Juli 2014 tercatat sebesar 1,65 miliar dolar AS.

Produk yang paling banyak diekspor ke Jerman dari Indonesia adalah produk turunan minyak/lemak nabati dan hewani, alas kaki, peralatan elektronik, karet, pakaian jadi dan aksesori, mesin-mesin, kopi, teh, rempah-rempah, peralatan optik, foto, medis, serta kayu dan olahan kayu.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014