Bengkulu,  (ANTARA Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mengusulkan pengadaan 13 sirine peringatan dini tsunami ke pemerintah pusat untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di daerah itu terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.

"Tahun ini kami usulkan penambahan 13 sirine peringatan dini tsunami yang akan diprioritaskan untuk wilayah Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah," kata Kepala Bidang Prabencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Bambang Hermanto di Bengkulu.

Ia mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, sirene tersebut rencananya akan ditempatkan di wilayah padat penduduk, mulai dari Kecamatan Lais, hingga perbatasan dengan Kota Bengkulu di wilayah Kecamatan Pondokkelapa.

Sedangkan untuk Kota Bengkulu dibutuhkan di beberapa titik sepanjang wilayah pesisir yang padat penduduk, mulai dari Terminal Sungaihitam hingga Kelurahan Teluksepang, berbatasan dengan Kabupaten Seluma.

"Karena permukiman di wilayah pantai Kota Bengkulu ketinggian dari permukaan laut mulai dari 0 hingga 23 meter, jadi sangat datar," katanya.

Saat ini, kata dia, terdapat dua unit sirene peringatan dini tsunami bantuan dari BMKG pusat yang ditempatkan di lokasi wisata Pantai Panjang dan satu unit lainnya di komplek Kantor Gubernur Bengkulu.

Bunyi sirine terdengar dalam radius maksimal dua kilometer sehingga dua alat tersebut belum memadai untuk mendorong kesiapsiagaan warga.

"Perlu ditambah, karena seperti gempa Aceh kemarin, dua alat ini berbunyi tapi hanya sedikit warga yang mendengarkan," katanya.

Sementara untuk lima kabupaten wilayah pesisir lainnya yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur juga sudah dikoordinasikan dengan BNPB untuk pengadaan sirene tsunami.

Selain mengusulkan pengadaan sirene tsunami, BPBD juga akan mengaktifkan fungsi anggota satgas mitigasi bencana yang ditempatkan di seluruh desa di Provinsi Bengkulu yakni sebanyak 1.471 orang.

Peran anggota satgas mitigasi bencana dalam penyebarluasan informasi bencana sangat penting untuk mengetahui kondisi terkini di lokasi bencana.

"Alat komunikasi menjadi andalan kami, seperti gempa Aceh kemarin, saya menghubungi 38 anggota satgas mitigasi dan 28 orang membalas dan menginformasikan kondisi di desa masing-masing," katanya menjelaskan.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, BPBD juga akan meningkatkan kegiatan simulasi dan sosialisasi tentang bencana gempa dan tsunami bagi warga, terutama di wilayah pesisir yang rentan terdampak bencana tsunami. (rni)


Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012