Pelajar SMA Jawa Timur memborong medali emas pada ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) yang digelar Indonesian Young Scientist Association (IYSA) di Universitas Diponegoro (Undip) pada 10-14 Februari lalu.

"Siswa SMAN 10 Surabaya sukses meraih tiga Gold Medal di dua bidang lomba yakni kategori Innovative Science and Environmental Science," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah INdar Parawansa dalam keterangannya, Kamis.

Masing-masing adalah Ellianne Danette, Rafi Syahputra, Nadia Herlina, Zaftio Apreda, Salsabila Nauraswari dan Khairunnisa Keisha melalui inovasi Spray Antinyamuk dari Biji Alpukat meraih medali emas kategori Life Science.

Kemudian Dompak Nahason, Belize Salsabila, Chintamy Pamela, Nastiti Hayuning dan Devantyo Yusuf yang memperoleh medali kategori Innovative melalui Helm Multifungsi Anti Gegar Otak.

Selanjutnya, Kanafira Vanesha Putri, Nadine Zheekin, Alifia Hamida, Nasywah Mardhiyah, Gandhes Irsyadyah dan Ivan Cahya yang meraih medali kategori Environmental Science melalui penelitian tiga jenis tanaman untuk pengikat karbon monoksida yang dihasilkan polutan, asap rokok dan vapor.

"Saya mengucapkan selamat untuk anak-anakku atas prestasi yang terus disumbangkan untuk pendidikan di Jawa Timur. Jadilah inspirasi bagi siswa lainnya dan jangan cepat puas dengan apa yang sudah diraih," kata Khofifah.

AISEEF merupakan ajang kompetisi bergengsi tingkat Internasional di bidang inovasi, lingkungan dan wirausaha yang diikuti 15 negara dengan ribuan peserta. Di antaranya, Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Indonesia dan Vietnam.

Dikatakan Khofifah, beberapa waktu lalu inovasi di bidang teknologi dan penelitian di bidang Medicine and Health Science juga telah diraih siswa Jawa Timur. Penelitian dan inovasi ini bahkan bersaing di tingkat internasional.

Menurut Khofifah hal ini perlu terus didorong dan dipertahankan. Sebab, ke depan bidang sains akan sangat membutuhkan banyak peneliti dan inovasi.

Dengan apa yang dicapai para siswa, mantan Menteri Sosial ini optimistis bahwa bibit peneliti muda dan sosok inovator banyak terdapat di Jawa Timur.

"Untuk menjaga budaya meneliti dan berinovasi ini, saya berharap kepala sekolah ataupun guru terus mendorong siswanya, melakukan terobosan inovasi dalam pembelajaran. Agar banyak peneliti-peneliti muda dan inovasi-inovasi yang ditelurkan para siswa. Kembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis projek dan praktik," kata dia.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menyatakan akan terus mendukung siswa dan sekolah dalam melakukan berbagai terobosan inovasi.

Wahid juga meminta agar sekolah mulai membiasakan siswa untuk membaca berbagai jurnal penelitian untuk memunculkan ide-ide inovatif yang tentu juga bermanfaat bagi masyarakat.

"Beberapa cerita dari siswa yang berprestasi di tingkat internasional, ternyata mereka rajin membaca jurnal-jurnal penelitian. Ini tentu menstimulus mereka dalam menemukan ide-ide atau karya inovatif yang tentu tidak hanya bisa bermanfaat bagi lingkungan tapi juga untuk mengukir prestasi. Hal ini terbukti para siswa SMAN 10 Surabaya sukses memborong gold medal," ujarnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023