Bengkulu (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan sedang mengupayakan penambahan tiga pesawat terbang untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan di beberapa provinsi yang terdapat titik api.

"Kita sedang mencari tiga pesawat lagi, dua rencananya dari Australia, dan satu lagi dari Malaysia, pesawat ini jumlahnya terbatas, maka kita terpaksa mengantre," kata Kepala BNPB Pusat Syamsul Maarif di Bengkulu, dalam rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana, Senin.

Selain tiga pesawat yang direncanakan tersebut, pihaknya telah menyiagakan pesawat berkapasitas besar, dengan kemampuan mengangkut 4,5 ton garam untuk memodifikasi cuaca hujan buatan.

"Ada tiga pesawat kapasitas besar yang kami siapkan untuk pemadaman titik api di wilayah Sumatera selatan, ada juga satu tambahan pesawat untuk pemadaman di Riau," kata dia.

Sementara untuk memadamkan titik api yang ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan, selain menggunakan pesawat, pihaknya juga mengupayakan penyiraman lewat darat, bekerjasama dengan masyarakat setempat.

"Yang terpenting, langkah penanggulangan kebakaran hutan, yakni penegakan hukum, kami dari pusat mengirimkan bantuan penanggulangan, namun intinya adalah daerah, karena daerah yang paling tahu tentang ini (penyebab kebakaran)," katanya menekankan.

Dia meminta pimpinan di daerah beserta jajaran untuk serius dalam penanggulangan penanganan kebakaran hutan tersebut.

"Ini jelas dibakar, oleh karena itu tidak mungkin sepenuhnya diserahkan ke kami, yang tahu itu orang daerah, ini bukan masalah ekonomi belaka, tapi sudah masalah kriminal," ucapnya.

Kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia tersebut menurut Kepala BNPB itu, ditengarai untuk kepentingan pembukaan lahan perkebunan.

"Saya yakin pasti pemda (pemerintah daerah) tahulah, paling tidak di tingkat bawah, ini (lahan) akan dijadikan apa, cegah lah itu," ujarnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014