Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu memperingatkan masyarakat setempat terkait terjadinya peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Rejang Lebong Fery Najamudin di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu sejak beberapa minggu belakangan sudah terjadi di tiga lokasi, kendati demikian tidak memakan korban jiwa dan lahan yang terbakar bisa ditangani dengan cepat.
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Budheg Tulungagung ditutup pascakarhutla
"Kita peringatkan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong untuk tetap hati-hati dan waspada karena saat ini daerah kita memasuki puncak musim kemarau sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman bisa kapan saja terjadi," kata dia.
Dia menjelaskan potensi peningkatan karhutla di Kabupaten Rejang Lebong tersebut diketahui dari informasi yang disampaikan BMKG Provinsi Bengkulu, di mana Kabupaten Rejang Lebong termasuk salah satu daerah rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan peta kerawanan BMKG ini, kata dia, wilayah Kabupaten Rejang Lebong masuk dalam zona merah terutama dalam tujuh kecamatan di wilayah Lembak yang posisinya berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Baca juga: Pemkab Mukomuko siapkan peralatan hadapi bencana karhutla
Adapun kecamatan rawan terjadi karhutla ini, di antaranya di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir karena iklim lebih panas dari kecamatan lainnya di Rejang Lebong.
Sedangkan lokasi lainnya ialah dalam wilayah Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya, apalagi di kecamatan ini terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Untuk penanganan kejadian kebakaran di pemukiman dan kejadian karhutla, Pihaknya sendiri sudah menyiagakan 13 armada, terdiri dari sembilan unit mobil pemadam kebakaran dan empat unit mobil tangki penyuplai air.
Sedangkan untuk personel yang disiagakan sebanyak 130 orang tersebar dalam lima pos yakni pos utama di Markas Damkar Rejang Lebong di Jalan S Sukowati Curup, dengan jumlah armada sebanyak sembilan unit.
Baca juga: KLHK: Ancaman karhutla di Indonesia semakin turun
Dia mengimbau masyarakat Rejang Lebong yang akan bepergian ke luar rumah agar memeriksa kompor sudah dimatikan, kemudian memeriksa selang, regulator dan instalasi listrik supaya tidak memicu terjadinya kebakaran.
Selain itu warga Rejang Lebong juga diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan, maupun membuka lahan perkebunan baru dengan cara karena dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.