Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan perbaikan bangunan sekolah baik negeri maupun swasta dalam beberapa kecamatan di daerah itu dilakukan secara bertahap.

"Perbaikan sekolah yang mengalami kerusakan ini kita lakukan setiap tahun, namun tidak bisa serentak, dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran daerah," kata Kepala Dikbud Rejang Lebong, Rezza Pakhlevie di Rejang Lebong, Sabtu.

Dia menjelaskan, perbaikan bangunan sekolah baik SD maupun SMP yang ada di 15 kecamatan di Rejang Lebong saat ini masih bergantung dengan dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan dari pemerintah pusat.

Kondisi bangunan sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong saat ini, kata dia, sudah tidak ada yang mengalami kerusakan berat, tetapi masuk kategori kerusakan sedang dan ringan.

Sekolah yang ada di wilayah itu terdiri dari tingkat SMP sebanyak 55 unit terdiri dari 44 SMP negeri dan 11 SMP swasta, kemudian SD negeri dan swasta sebanyak 190 unit.

Menurut dia, perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan ini diusulkan oleh masing-masing sekolah oleh petugas operator sekolah ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui aplikasi Dapodik dan Krisna, dan tidak lagi diajukan melalui Dikbud Rejang Lebong.

Sementara itu perbaikan dan pembangunan sarana prasarana sekolah di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2023 ini, tambah dia, akan menerima DAK pendidikan sebesar Rp18 miliar, jumlah ini lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp16 miliar.

DAK bidang pendidikan yang akan diterima pihaknya itu, sebesar Rp6,2 miliar akan dialokasikan untuk bidang SMP dan selebihnya Rp11,8 miliar dialokasikan untuk pembangunan sarana prasarana pendukung PAUD, TK dan SD.

Anggaran itu sendiri nantinya diperuntukkan pembangunan ruang kelas belajar, laboratorium IPA, laboratorium komputer, ruang UKS, mushola, kegiatan non fisik dan lainnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023