Rejanglebong (Antara) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Rena Skalawi Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini tengah menyosialisasikan program usaha penjualan beras kemasan asal daerah itu.

"Sosialisasi program usaha penjualan beras kemasan lokal ini merupakan salah satu rencana usaha yang telah disusun BUMD Rena Skalawi tahun 2014. Nantinya usaha ini akan bekerja sama dengan KUD Mulia Usaha guna memanfaatkan beras asal Kelurahan Talang Benih sehingga bisa dipasarkan dalam bentuk kemasan ke konsumen," kata direktur BUMD Rena Skalawi, Okta Firdawan di hadapan puluhan petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani di Kecamatan Curup, Sabtu.

Program usaha penjualan beras kemasan yang akan dilakukan BUMD tersebut kata dia, akan memanfaatkan beras yang dihasilkan petani di daerah itu khususnya asal kelurahan Talang Benih selama ini dikenal sebagai sentra penghasil beras di Rejanglebong. Usaha ini akan dilaksanakan bekerjasama dengan KUD dan kelompok tani setempat.

Penjualan beras kemasan ini tambah dia, mereka pandang sebagai usaha yang menjanjikan serta dapat membantu petani dalam menjaga harga jual beras yang sering berfluktuasi. Beras kemasan ini akan di jual sesuai dengan harga pasaran dalam bentuk kemasan lima kilogram, 10 dan 20 kg dengan label BUMD Rena Skalawi.

Dalam acara sosialisasi yang dilakukan pihaknya itu kata dia, kalangan petani daerah itu selain menyambutnya dengan penuh antusias juga menyampaikan keluhan kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Ratusan petani di daerah ini yang tergabung dalam sembilan kelompok tani setidaknya membutuhkan ratusan ton pupuk bersubsidi bantuan peralatan sarana produksi (saprodi) yang saat ini masih menggunakan peralatan tradisional.

"Kami menyimpulkan perlunya mendorong KUD dalam pendistribusian pupuk bersubsidi, kemudian menuntut pemerataan pembagian pupuk bersubsidi yang selama ini kuota untuk sentra pertanian di Talang Benih belum mencukupi serta perlunya pengembangan pupuk organik oleh petani sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia," ujarnya.

Sementara itu menurut ketua KUD Mulia Usaha, Subandi selama ini petani di Kelurahan Talang Benih masih bergantung dengan pupuk bersubsidi sedangkan kuota yang mereka terima sangat terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan bagi setiap kelompok tani.

"Kami berharap kuota yang diterima sembilan kelompok tani di Kelurahan Talang Benih ini agar ditambah, saat ini kami masih kekurangan pupuk mencapai 90 ton dari jumlah kebutuhan sembilan kelompok. Selain pupuk petani juga membutuhkan bantuan saprodi seperti alat pembajak sawah, handsprayer atau alat semprot dan lainnya," kata Subandi.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014