Rejanglebong, (Antara) - Harga jual kopi bijian di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, dalam seminggu belakangan mengalami penurunan harga dari Rp21.000 menjadi Rp19.000 per kilogram.

"Harga kopi kembali turun sejak seminggu lalu dari Rp21.000 menjadi Rp19.000 per kg, harganya turun dari gudang. Kalau para toke bilang ini akibat pengaruh dollar, kalau kami tidak tahu dan hanya bisa menerima saja," kata Aji (34) salah seorang petani kopi di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Rejanglebong, Kamis.

Harga kopi di daerah itu sendiri pada awal Oktober 2014 lalu kata dia, sempat naik dari Rp18.000 menjadi Rp21.000, namun seminggu kemudian harganya turun kembali.

Selain terjadi penurunan harga tambah dia, produksi kopi petani di daerah itu saat ini sedang mengalami gugur bunga sehingga berpengaruh terhadap produksi. Dari lahan seluas satu hektare yang diolahnya pada musim kali ini hanya menghasilkan 1,7 ton padahal jika musim lagi normal produksinya mencapai 2,5 ton.

Untuk itu dia berharap harga kopi di daerah itu dapat naik kembali, karena hasil kebun mereka sedang mengalami penurunan, jika harganya tidak lebih dari Rp20.000 per kg mereka terancam tidak mendapat keuntungan mengingat biaya produksi mereka juga mengalami kenaikan seperti untuk pembelian obat-obatan pertanian dan pupuk.

"Kalau tidak dipupuk dengan phonska hasilnya tambah sedikit sedangkan saat ini harga pupuknya sudah mencapai Rp230.000 per zak, untuk lahan seluas satu hektare pupuk yang digunakan mencapai lima zak," ujarnya.

Sementara itu menurut Suryadi (44) petani asal Desa Suban Ayam Kecamatan Selupu Rejang, penurunan produksi kopi petani di daerah itu selain terjadi pada tanaman kopi alami juga terjadi pada kopi stek.

"Jika kopi non-stek jenis Arabika per hektarenya ketika lagi musim panen normal setiap kali panen mampu menghasilkan 2 - 2,5 ton, dan kopi stek bisa mencapai 4 ton per hektare. Namun saat ini produksi kopi stek juga mengalami penurunan per hektare hanya bisa menghasilkan 1 - 1,5 ton," ujarnya.***2***


Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014