Rejanglebong, (Antara) - Harga jual terong panjang di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, pada tingkat petani turun drastis menjadi Rp500 per kilogram.

"Saat ini harga jual terong ungu hanya Rp500, padahal beberapa hari lalu harganya masih Rp1.500 per kg," kata Purwanto (35) salah seorang petani sayuran di kawasan Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang.

Turunnya harga jual terong ungu di daerah tersebut kata dia, sangat memberatkan mereka mengingat harga jual ini tidak akan mengembalikan modal usaha yang mereka keluarkan terutama untuk pembelian benih, kemudian pupuk serta obat-obatan pertanian.

Purwanto yang mengolah lahan seluas 1/2 hektare ini mengaku menghabiskan enam bungkus benih ukuran lima gram yang dibeli seharga Rp42.000 hingga Rp45.000 per bungkus. Kemudian pupuk kandang sebanyak 40 karung yang perkarung seharga Rp18.000, selanjutnya pupuk SP-36 satu zak, dan dua zak pupuk phonska serta beberapa liter pestisida, kemudian biaya penggarapan lahan sehingga totalnya mencapai Rp1,5 juta.

Sementara hasil yang didapatkan kata ayah dua anak ini untuk sekali panen sebanyak 500 kg, dan panen buah terong ini berlangsung sampai 10 kali atau selama enam bulan. Jika hitung harga terong ini tetap bertahan di kisaran Rp500 per kg, maka untuk enam bulan ke depan pendapatannya dapat diperkirakan hanya berkisar Rp2,5 hingga Rp3 juta, kemudian dibagi enam bulan kerja maka penghasilannya tidak lebih dari Rp416.000 per bulan.

"Kalau harganya tidak naik atau di atas Rp1.000 per kg maka sudah bisa dihitung pendapatan dari menanam terong ini, semula saya menanam terong ini saat harganya masih di kisaran Rp1.000 per kg, atau tiga bulan yang lewat. Saya mengira saat panen sekarang harganya akan lebih dari Rp1.000, karena bertepatan musim kemarau tapi baru panen pertama malah tidak ada harganya," kata Purwanto.

Sementara itu Sriyati (30) istri Purwanto menambahkan jika usaha pertanian yang mereka lakoni itu merupakan usaha utama keluarga mereka, untuk itu keduanya berharap harga jual terong tersebut bisa naik sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.***2***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014