Rejanglebong (Antara) - Adanya pengerjaan rehabilitasi saluran irigasi di Desa Belumai I Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, saat ini membuat usaha perikanan air tawar di daerah itu terhenti.

"Saat ini sedang dilakukan perbaikan saluran irigasi yang dilakukan sejak tiga bulan lalu, akibatnya kolam ikan yang masih diisi ikan tinggal beberapa petak saja. Selain usaha perikanan yang terhenti juga usaha pertanian padi sawah," kata Abdullah (55) salah seorang petani ikan di Desa Belumai I, Sabtu.

Selama ini Desa Belumai menjadi penyumbang terbesar ikan air tawar, baik jenis ikan nila maupun ikan mas, namun sejak pertengahan 2014 lalu Pemprov Bengkulu melalui dinas PU irigasi melakukan pembangunan dan rehab saluran irigasi sepanjang 3,5 KM sehingga usaha perikanan dan pertanian di daerah ini terhenti sementara.

Adanya pengerjaan proyek tersebut membuat usaha perikanan setempat hanya memeroduksi ikan air tawar jenis nila yang jumlahnya paling banyak 15 ton, pada hal jika irigasi masih normal ikan yang dihasilkan Desa Belumai mencapai ratusan ton setiap kali musim panennya.

Selain terjadi penurunan produksi ikan akibat adanya pengerjaan rehab saluran irigasi, harga jual ikan nila kata dia belakangan ini juga mengalami penurunan. Jika sebelumnya harga ditingkat petani ikan berkisar antara Rp20.000 hingga Rp22.000 per kg, saat ini turun menjadi Rp18.000 - Rp19.000 per kg.

"Harga ikannya turun karena saat ini sedang musim kemarau sehingga dipasaran banyak pedagang yang menjual ikan sungai, selain itu ikan sungai juga paling banyak diminati pembeli ketimbang ikan hasil kolam," ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan Suryanto (47) salah seorang petani ikan kolam air deras lainnya di Desa Belumai, dan untuk mengisi waktu sambil menunggu pengerjaan proyek irigasi selesai kalangan petani setempat menanami kolamnya dengan tanaman sayuran atau melakukan pekerjaan lainnya.

"Kalau kolamnya masih tanah sebagian ditanami sayuran atau padi darat, sedangkan petani ikan lainnya adanya juga yang bekerja di proyek irigasi ini maupun usaha lainnya," kata Suryanto. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014